Rabu, 4 Desember 2024

Uni Afrika Mediasi Perdamaian Perang Sipil Ethiopia

BACA JUGA

Pasukan Pemberontak Tigray dan Pemerintah Federal Ethiopia menggelar perundingan dengan tujuan untuk mengakhiri perang sipil yang telah berlangsung selama hampir dua tahun. Mediasi damai ini di pimpin oleh Uni Afrika di Afrika Selatan hingga 30 Oktober 2022.

Perundingan damai yang dinaungi oleh Uni Afrika ini dilakukan menyusul komitmen sebelumnya dari Pasukan Tigray dan Pemerintah Ethiopia untuk berpartisipasi dalam langkah-langkah menuju perdamaian.

Dilansir dari Uni Afrika, Selasa (25/10), Mereka telah memimpin perundingan damai untuk pertama kalinya sejak konflik itu terjadi. Perundingan tersebut merupakan harapan baru dalam menghentikan perang sipil yang telah memakan ratusan korban di Ethiopia. Uni Afrika sangat mendukung komitmen pihak-pihak terkait dalam mencari solusi damai.

“Kami didorong oleh komitmen perdamaian antara para pihak dan untuk mencari solusi politik jangka panjang terhadap konflik demi kepentingan tertinggi Ethiopia. Kami mendukung para pihak dalam proses menghentikan konflik bersenjata menuju Ethiopia yang bersatu, stabil, damai dan tangguh,” ujar Ketua Uni Afrika Moussa Faki.

Uni Afrika juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Afrika Selatan karena telah mendorong proses perdamaian dengan semangat solidaritas sesama negara di Benua Afrika. Menanggapi pernyataan tersebut, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyampaikan bahwa peran negaranya tersebut sejalan dengan tujuan luar negeri dalam mencapai stabilitas keamanan di wilayah regional.

“Kami menerima permintaan Uni Afrika agar Afrika Selatan menjadi tuan rumah perundingan damai. Perundingan semacam itu sejalan dengan tujuan kebijakan luar negeri Afrika Selatan tentang benua yang aman dan bebas konflik,” ujar Ramaphosa, dilansir dari Kepresidenan Afrika Selatan, Selasa (25/10).

Perang sipil di Ethiopia mulai berkobar pada November 2020, ketika Pasukan Pemberontak Tigray menyerang kamp-kamp militer tentara federal Ethiopia. Sejak saat itu, Pemerintah Federal Ethiopia berupaya untuk menekan agresi Pasukan Tigray yang berupaya untuk mengambil alih Ethiopia. Meskipun konflik ini hanya menargetkan kamp militer di beberapa wilayah, nyatanya ratusan warga sipil dinyatakan tewas akibat konflik bersenjata di negara terpadat kedua di Afrika tersebut. (bng)

BERITA TERBARU

INFRAME

Simulasi Program Makan Bergizi Gratis di Lingkungan TNI AU

Sejumlah siswa bersantap siang saat mengikuti simulasi program makan bergizi gratis di SDS 05 Angkasa Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta (26/11).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER