Kamis, 2 Mei 2024

Ukraina Berencana Rebut Kembali Crimea

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengungkapkan rencana untuk merebut kembali Crimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014. Rencana tersebut merupakan bagian dari tujuan utama Ukraina di tengah konflik yang masih berlangsung.

Dilansir dari France24, Kamis (6/4), Danilov menyebut bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap warga Ukraina di Crimea yang diduga berkolaborasi dengan Rusia. Selain itu, warga Rusia yang menetap di Crimea juga akan diusir dan semua properti publik akan dikembalikan ke bawah pemerintahan Ukraina.

“Selain menuntut pelaku atas kolaborasi dan pengkhianatan tingkat tinggi, mekanisme sanksi sedang dikembangkan yang akan menentukan tingkat tanggung jawab dan tingkat keterlibatan warga Crimea dalam mendukung kegiatan kependukukan,” ujarnya.

Baca Juga: Balon Pengintai Cina Diduga Mampu Kirim Data Intelijen Secara Langsung

Selain itu, Ukraina juga berencana memblokir akses di jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Crimea dengan Rusia. Menurut pakar isu keamanan Rusia di Institut New Lines, Jeff Hawn, rencana ini bukanlah yang pertama kali digaungkan. Melainkan, telah menjadi agenda utama sejak perang terbuka dimulai.

“Sejak serangan Rusia ke Kyiv gagal dan Ukraina sukses dengan serangan balasan pertamanya, gagasan untuk merebut kembali Crimea telah menjadi bagian integral dari wacana resmi Ukraina,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan keinginan teguh militer Ukraina untuk merebut kembali Crimea. Ia mengatakan pada bulan Agustus lalu bahwa “Semuanya dimulai dengan Crimea dan akan berakhir dengan itu. Tujuan kami adalah untuk membebaskan semua wilayah kami.”

Baca Juga: Cina Kecam Perluasan Militer AS di Filipina

Tetapi pakar isu militer Rusia di Universitas Bologna Nicolo Fasola menilai bahwa pertempuran memperebutkan Crimea tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan persenjataan yang lebih banyak, sedangkan sekutu Barat tidak mendukung rencana tersebut.

“Ada risiko yang sangat besar bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan serangan Ukraina di Crimea. Dan itulah mengapa sekutu Barat Ukraina enggan untuk secara terbuka mendukung perebutan kembali Krimea,” ungkap Fasola. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER