Jakarta, IDM – Taruna Association South East Asia Nations (ASEAN) Cadet Sail 2023 resmi menjadi warga kehormatan KRI Bima Suci di atas geladak kapal dalam pelayaran menuju Batam, Selasa (4/4).
Tradisi mandi khatulistiwa ini ialah hal sakral yang dilaksanakan setiap kapal melewati titik koordinat nol derajat khatulistiwa. Ritual ini sudah dilakukan oleh para pendahulu TNI AL.
“Tradisi ini tak hanya sebagai tradisi pelaut Indonesia, tapi juga pelaut seluruh dunia,” kata Komandan KRI Bima Suci-945 Letkol Laut (P) M Sati Lubis dikutip dari keterangan Dispenal, Kamis (6/4).
Baca Juga: TNI AU Akan Selidiki Penyebab Gugurnya Sertu Agung dalam Latihan Terjun Boogie
Salah seorang peserta ASEAN Cadet Sail, Mao Borin yang berasal dari Royal Camboja Armed Forces (RCAF) menyebutkan, ini adalah pertama kalinya mendapat tradisi yang sangat unik ini.
Lain halnya dengan Julian Tan dari Republic Singapore Navy (RSN), menjelaskan dirinya sangat menikmati pelayaran ini dan mendapatkan banyak hal baru seputar pengetahuan dan tradisi angkatan laut.
“Ini hal baru buat saya dapat on board di KRI Bima Suci yang cukup legendaris mengelilingi belahan bumi membawa pelaut-pelaut muda dan sekarang saya berkesempatan berlayar dan mempelajari kematra lautan,” ujarnya.
Baca Juga: Tradisi Unik Kenaikan Pangkat di Penerbad, Prajurit Diguyur Air dari Pesawat
Dalam prosesi mandi khatulistiwa ini, personel KRI Bima Suci berperan sebagai Dewa Neptunus penguasa samudra raya, Dewi Amfirite sang permaisuri, Kapten David Jones serta para punggawa untuk memandikan para kadet dengan menyiramkan air laut melalui selang.
Selanjutnya, para kadet dibaptis dengan meminum jamu khusus serta mendapatkan nama baptis samudra yang diambil dari nama-nama rasi bintang.
Kartika Jala Krida adalah latihan praktik taruna tingkat III Akademi Angkatan Laut (AAL). Dalam pelayaran ini, KRI Bima Suci-945 akan mengikuti beberapa kegiatan internasional, seperti L’Armada (Prancis), Tall Ship Race (Belanda, Inggris, Norwegia dan Skotlandia) serta Hense Sail di Jerman. (at)
