Jakarta, IDM – Pemerintah Turki meluncurkan serangan udara ke sejumlah fasilitas dan markas pertahanan militan Kurdi yang terletak di bagian utara Irak pada beberapa waktu lalu. Itu merupakan serangan balasan atas bom bunuh diri yang meledak di area gedung Kementerian Dalam Negeri Ankara.
Dilansir dari BBC, Selasa (3/19), Kementerian Pertahanan (Kemhan) Turki menyebut pihaknya telah menghancurkan 20 titik berupa depot dan bunker, dalam upaya ‘menetralisir’ kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdistan atau PKK.
“Operasi itu untuk menetralisir PKK dan elemen teroris lainnya, mencegah serangan teroris dari Irak utara terhadap penduduk, lembaga penegak hukum kami dan menjamin keamanan perbatasan,” kata Kemhan Turki.
Baca Juga: Efisiensi Biaya, Ukraina akan Gunakan Senjata yang Lebih Sederhana dan Murah
Tindakan itu dilakukan sebagai balasan atas serangan bom di Ataturk Boulevard, Ankara yang terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan untuk sidang. Saat itu, salah satu penyerang keluar dari mobil dan melemparkan peledak ke gedung kementerian.
Kemudian, penyerang kedua melepaskan tembakan ke arah penjaga di gerbang kementerian dan meledakkan bom bunuh diri. Sementara, pelaku pertama berupaya lari ke dalam kompleks gedung tetapi langsung ditembak mati oleh polisi.
Dari insiden bom tersebut, satu prajurit tertembak di dada dan satu lagi menderita luka di kedua kaki. Tidak ada laporan korban jiwa.
Baca Juga: Suriah Klaim Israel Luncurkan Serangan Udara, 2 Tentara Terluka
“Orang-orang keji yang mengincar perdamaian dan keamanan warga negara kita tidak mencapai tujuan mereka dan mereka tidak akan pernah mencapainya,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan ketika sidang parlemen.
Adapun PKK merupakan kelompok pemberontak yang dibentuk pada akhir 1970-an dan pernah mendeklarasikan serangan melawan pemerintah Turki pada 1984. Tujuannya untuk mendirikan negara Kurdi yang merdeka dari Turki.
Pada tahun 1990-an, PKK membatalkan tuntutannya untuk membentuk sebuah negara merdeka, tetapi menyerukan otonomi khusus yang lebih besar bagi suku Kurdi. Pertempuran pecah yang menyebabkan sekitar 40.000 orang tewas. (bp)