Korea Selatan (Korsel) memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk segera menghentikan upaya peluncuran satelit pengintai militer dan akan melakukan 'tindakan yang diperlukan' jika itu terjadi.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) atau NIS mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) telah berkali-kali mengirim amunisi ke Rusia dan kini sedang mempersiapkan peluncuran satelit pengintai.
Korea Utara (Korut) menyebut program satelit pengintai sangat diperlukan untuk melawan militerisasi ruang angkasa Amerika Serikat (AS). Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tempur nuklir dan mengamankan 'supremasi dunia'.
Upaya kedua Korea Utara (Korut) untuk menempatkan satelit pengintai di orbit kembali gagal dilakukan setelah pendorong roket mengalami masalah. Satelit itu disebut jatuh ke laut karena kurangnya daya dorong di tahap ketiga.
Pemerintah Jepang mengatakan bahwa pihaknya telah diberitahukan oleh Korea Utara (Korut) terkait rencana peluncuran satelit militer dalam beberapa hari mendatang. Peluncuran itu akan menjadi yang kedua kalinya dilakukan usai upaya pertama berakhir dengan kegagalan ketika satelit tersebut jatuh ke laut.
Cina diduga mengerahkan satelitnya untuk memata-matai latihan militer multilateral di Australia. Satelit itu dicurigai sengaja melewati ruang angkasa Australia untuk mengumpulkan informasi terkait latihan tersebut.