Jakarta, IDM – Upaya kedua Korea Utara (Korut) untuk menempatkan satelit pengintai di orbit kembali gagal dilakukan setelah pendorong roket mengalami masalah. Satelit itu disebut jatuh ke laut karena kurangnya daya dorong di tahap ketiga.
Dilansir dari KCNA, laman resmi pemerintah Korut, Rabu (31/5), The National Aerospace Development Administration (NADA) Korut mengatakan bahwa satelit pengintai militer Malligyong-1 diluncurkan dengan roket Chollima-1 tipe baru di landasan satelit Sohae di Cholsan, Phyongan Utara pada dini hari.
Baca Juga: Cina Kembali Provokasi Kapal Filipina di Laut Cina Selatan
“Penerbangan roket tahap pertama dan kedua berjalan normal, namun peluncurannya gagal karena adanya kesalahan pada sistem peledakan darurat pada penerbangan tahap ketiga,” kata NADA.
Lebih lanjut, Korut akan menyelidiki dan mengambil langkah-langkah dalam memperbaiki penyebab kendala mesin tersebut. Meskipun gagal, peluncuran itu disebut memberikan hasil yang lebih baik dari upaya yang pertama.
“NADA akan melakukan peluncuran satelit pengintaian ketiga pada bulan Oktober setelah menyelidiki alasannya secara menyeluruh dan mengambil tindakan,” lapor KCNA.
Baca Juga: Gabung Platform Krimea, Serbia Pilih Dukung Ukraina
Sebelumnya, Korut melakukan uji coba pertama dengan meluncurkan roket bersama satelit serupa pada Mei lalu. Penyebabnya pun sama, yaitu roket kehilangan daya dorong tetapi pada tahap kedua atau tidak lama setelah diluncurkan.
Korut menilai, penempatkan satelit pengintai militer itu dapat membuat pihaknya jauh lebih mudah memantau pergerakan negara tetangga, Korea Selatan (Korsel). Jika berhasil, Korut akan membentuk satuan khusus yang bertugas melakukan pengintaian melalui satelit tersebut. (bp)