Rabu, 15 Mei 2024

Prajurit Denharrahlat Kostrad Turun Tangan Atasi Ternak Warga Dimangsa Macan Tutul Jawa

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Warga Kampung Cipaga, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, dihebohkan oleh ternaknya yang mati. Hewan ternak yang dikandangkan di sekitar lereng Gunung Sanggabuana itu diduga dimangsa hewan buas pada Jumat 8 September 2023 lalu.

Dilansir keterangan resminya Penkostrad, Selasa, (26/9) Komandan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Dandenharrahlat) Kostrad Sanggabuana Mayor Inf Wisnu Broto mengatakan, bahwa pihaknya telah turun tangan langsung untuk mencegah masyarakat membalas perbuatan hewan buas yang memangsa ternak tersebut.

Informasi Karnivora besar yang memangsa ternak domba warga ini pertama kali diterima oleh Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) dari Komandan Dataseman Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Mayor Inf Wisnu Broto yang bermarkas di lereng Gunung Sanggabuana yang mempunyai daerah latihan di Desa Mekarbuana. Warga yang ternaknya dimangsa karnivora waktu itu melapor ke Denharrahlat.

Baca Juga: Pangkostrad Pastikan Ada Pemulihan Psikologis Prajurit yang Diduga Jadi Korban Pelecehan Atasannya

“Empat ekor ditemukan dengan luka di leher dan beberapa bagian tubuhnya dalam kondisi sudah mati, satu ekor indukan dan 3 ekor anakan. Untuk yang induk, selain luka di leher terdapat juga luka di bagian badan bagian belakang, dan bagian paha dan kaki hilang, sedangkan 1 ekor lagi hilang,” kata Mayor Inf Wisnu Broto.

Sementara itu Direktur Eksekutif Sanggabuana Concervation Foundation (SCF), Solihin Fuadi mengatakan setelah melakukan ground check bersama pasukan Denharrahlat Kostrad tidak berani menyimpulkan satwa jenis apa yang memangsa ternak warga, karena warga baru melapor tanggal 20 September, padahal kejadiannya tanggal 8 September.

“Jejak di lapangan sudah hilang, hanya menyisakan sisa-sisa darah yang sudah mengering. Jadi bisa kita simpulkan nanti setelah ada hasil dari kamera trap,” tambah Solihin.

Baca Juga: Latma Elang Ausindo 2023, Duel F-16 TNI AU dan F-35 RAAF dalam Pertempuran Udara

Berikutnya Bernard T. Wahyu Wiryanta , fotografer dan peneliti satwa liar Sanggabuana yang ikut melakukan ground check bersama Denharrahlat Kostrad menduga satwa liar yang menyerang ternak ini adalah karnivora besar jenis macan tutul jawa (Panthera pardus melas.).

“Dari luka-luka yang ditinggalkan di ternak yang mati, luka di leher, dan ada bagian paha belakang yang hilang, ini adalah pola dan karakter serangan karnivora besar seperti macan tutul jawa. Mereka akan menerkam leher untuk mematikan mangsanya, kemudian pola makannya dimulai dari bagian dalam isi perut dan kaki atau paha bagian belakang dulu. Bisa kemudian ditinggal dan diteruskan sampai habis di lain waktu atau diangkut ke atas pohon,” terang Bernard.

“Bahwa dari trend 3 tahun terakhir , kejadian konflik satwa liar di Sanggabuana terjadi pada puncak musim kemarau dan untuk 3 tahun terakhir kejadian ternak dimangsa macan tutul ini karena induk macan tutul sedang mengasuh anak-anaknya dan mengajari anaknya berburu dan memangsa satwa buruan,” tambahnya. (rr)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER