Jakarta, IDM – Myanmar menggelar latihan angkatan laut untuk pertama kalinya dengan Rusia di Laut Andaman. Hal ini menunjukkan hubungan keduanya terjalin lebih erat, sejak pihak junta mengambil alih pemerintahan Myanmar.
Latihan gabungan bertajuk ‘Myanmar-Russia Maritime Security Exercise (MARUMEX)’ itu akan digelar hingga 9 November, yang melibatkan pesawat dan kapal angkatan laut kedua negara.
Baca Juga:Â Rusia Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua dari Kapal Selam Nuklir
“Latihan Myanmar-Russia Maritime Security Exercise (MARUMEX) terdiri dari operasi pencegahan ancaman di udara, permukaan air dan bawah air serta langkah-langkah keamanan maritim dengan partisipasi pesawat dan kapal angkatan laut dari kedua belah pihak,” kata Angkatan Laut melansir Moi.gov.mm, laman resmi Pemerintahan Myanmar, Rabu (8/11).
Latihan ini akan digelar di Laut Andaman, sekitar 157 kilometer sebelah barat Myeik di ujung selatan Myanmar. Rusia mengerahkan Armada Pasifik yang terdiri dari kapal perang Admiral Tributs dan Admiral Panteleyev untuk ambil bagian dalam latihan gabungan tersebut.
Baca Juga:Â Jaga Stabilitas Perdamaian di Kawasan, Jepang dan Filipina Jajaki Pakta Pertahanan
Sebelumnya, pemimpin kudeta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing telah bertemu dengan Panglima Angkatan Laut Rusia Laksamana Nikolai Yevmenov untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua pihak.
Sejak kudeta pada dua tahun lalu, Myanmar memasok persenjataan dari Rusia. Menurut laporan Tom Andrews, penyelidik PBB mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), nilai senjata dan peralatan militer yang masuk dari Rusia mencapai $406 juta. Min Aung Hlaing pun telah melakukan beberapa kunjungan ke Rusia sejak kudeta dan bertemu Presiden Vladimir Putin. (bp)