Jakarta, IDM – Kementrian Pertahanan Nasional Rumania telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Baykar Technologies untuk pembelian 18 drone TB2 senilai $321. Langkah ini dilakukan setelah Pemerintahan Klaus Lohannis mengumunkan rencana akuisisi pada Agustus tahun lalu.
“Sistem drone yang akan dibeli ditujukan untuk Angkatan Darat Rumania. Setiap sistem mencakup enam platform udara dengan total 18 drone. Program ini juga melibatkan pembelian paket dukungan logistik awal, pelatihan dan peralatan yang diperlukan,” bunyi pernyataan Kementrian Pertahanan Nasional Rumania, melansir Defense News, Rabu (26/4).
Baca Juga: Budaya Bela Negara pada Kaum Muda Amerika Makin Terkikis, Tidak Mau Berjuang bagi Negara
Nantinya drone akan dikirim ke Timisoara, tempat yang pernah menjadi Pangkalan Udara ke-93 sekaligus menampung MiG-23 sebelum dipensiunkan. Setelah diterima, Rumania akan menjadi negara anggota Uni Eropa kedua setelah Polandia yang mengoperasikan TB2 dan anggota NATO ketiga yang memakainya selain Turki.
Lebih lanjut, Kementrian Pertahanan Rumania mengatakan bahwa akuisisi drone TB2 merupakan bagian dari rencana strategis yang mentransformasi Angkatan Darat hingga 2040. Rumania juga berencana untuk meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2023. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan maupun daya serang melalui peralatan militer dan sistem senjata yang memiliki teknologi canggih.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan, Australia Tambah Rudal Jarak Jauh
Drone buatan Turki diakui kehebatannya oleh negara-negara di dunia setelah digunakan dalam perang di Ukraina dan pertempuran di Karabakh, yang membantu kemenangan Azerbaijan pada 2020. Menurut Baykartech, Bayraktar TB2 memiliki panjang 6,5 meter, rentang sayap 12 meter dan berat lepas landas maksimum 630 kilogram. Drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini memiliki daya jelajah lebih dari 150 kilometer dengan tingkat ketahanan 24 jam. (bp)
