Jumat, 26 April 2024

Kunci Kekuatan Bawah Laut, Rusia Tingkatkan Armada Kapal Selam

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Ketegangan antara negara-negara Barat dengan Rusia meningkat dengan adanya kekhawatiran kekuatan Rusia yang berkembang di kawasan. Khususnya di domain bawah laut karena armada kapal selam merupakan salah satu fokus utama pertahanan Pemerintah Putin selama beberapa dekade mendatang.

Dilansir dari Newsweek, Senin (6/3), Direktur Institut Studi Maritim Rusia Michael Peterson mengatakan bahwa Rusia melihat masa depan keamanan nasional berkaitan erat dengan kekuatannya di laut.

“Rusia selama setidaknya satu dekade telah mengembangkan kemampuan perang dasar laut yang sangat signifikan. Sebagian besar termasuk program organisasi GUGI, yaitu Direktorat Utama Riset Laut Dalam Rusia,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Diskusi Teknologi Militer Modern Bersama Mansour bin Zayed di UEA

Dibawah pengawasan GUGI, Angkatan Laut Rusia memiliki armada kapal selam yang paling beragam di dunia. Beberapa diantaranya mampu membawa rudal balistik dengan hulu ledak nuklir, yang dianggap sebagai kunci pencegahan (deterrence).

“Orang-orang dari Angkatan Laut Rusia adalah yang terbaik, pelaut terbaik yang dimiliki Rusia. Itu karena misinya sangat berbahaya dan sangat kompleks serta sangat penting untuk keamanan Rusia,” jelasnya.

Menurut Peterson, GUGI menjadi bagian penting dari Kementrian Pertahanan Rusia yang diyakini memiliki misi berupa membangun komunikasi bawah laut, jaringan sensor, penyelamatan kapal selam serta penyelidikan reruntuhan. Sehingga, armada bawah laut Rusia menimbulkan kekhawatiran barat akan ancaman keamanan bawah laut, khususnya terkait jaringan komunikasi.

“Sejumlah kapal selam lain mampu menempatkan alat pendengar atau bahan peledak pada benda-benda seperti kabel laut dalam. Mereka dapat menempatkan sensor di dasar laut. Jika kabel internet transatlantik dibajak oleh Rusia, akan memiliki implikasi finansial yang sangat besar serta sangat membatasi komunikasi antara Amerika Serikat dan benua Eropa,” kata Peterson.

Baca Juga: Bertemu Menlu Rusia, Blinken Tegaskan Dukungan Tanpa Henti Bagi Ukraina

Kekhawatiran akan kapabilitas Rusia ini semakin meningkat setelah insiden bocornya pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Meskipun tidak terbukti adanya keterlibatan Rusia, namun sejak saat itu NATO berupaya saling berkoordinasi meningkatkan keamanan infrastruktur di bawah laut.

Begitu pun dengan salah satu anggotanya, Prancis yang membentuk strategi pertahanan berupa meningkatkan pertahanan hingga dasar laut. Pada 20 Januari 2023, Presiden Emmanul Macron mengatakan bahwa pemerintahannya akan “membangun kemampuan dalam mengendalikan dasar laut untuk melindungi infrastruktur bawah air yang vital.” (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER