Selasa, 30 April 2024

Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Muda Terlunta-lunta Kini Jadi Panglima TNI

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Menjadi satu-satunya kandidat yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Panglima TNI membuat nama Jenderal TNI Agus Subiyanto dikenal masyarakat luas. Agus yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) diajukan mengisi kursi pimpinan tertinggi militer menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki usia pensiun pada akhir November 2023.

Namun di balik kariernya yang mentereng, siapa sangka Agus melewati berbagai rintangan hidup sejak kecil. Mengutip viva.com, duka di hidup Agus mulai terasa saat ibunya mangkat saat ia berusia 5 tahun.

Baca Juga: Kilas Balik Pendaratan Perdana Pesawat C-130 Hercules TNI AU di Indonesia

Setelah itu, dia tinggal bersama ayah dan adiknya. Kemudian, hidupnya kembali berubah saat Dedi Unadi, ayah Agus yang berprofesi sebagai prajurit memilih menikah lagi. Duka kembali menyapa Agus saat ia duduk di kelas 2 SMA. Ayahnya meninggal dengan menitipkan harapan agar ia mengikuti jejak Dedi sebagai tentara.

Ayah Agus merupakan seorang Sersan Kepala yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada 1984. Setelah kepergian Dedi, Agus bersama adik dan ibu tirinya hidup pas-pasan hanya dengan mengandalkan uang pesiunan ayahnya. Ia kemudian berpikir untuk menerima pesan ayahnya setelah lulus SMA pada 1986.

Agus bekerja keras mengikuti tes masuk Sekolah Calon Kodam III/Siliwangi, namun tidak lolos dan disarankan mengikuti Sekolah Calon Perwira tanpa tes. Agus menolak tawaran itu dan mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan sebagai satpam sebuah pusat perbelanjaan di Bogor, Jawa Barat. Tapi Agus harus kembali menelan kekecewaan, ia ditolak dari pendaftaran satpam tersebut.

Baca Juga: Benteng Den Haan dan Gereja Tua, Saksi Sejarah Kedatangan Portugis dan Belanda di Maluku Barat Daya

Singkat cerita, dua tahun berlalu atau tepatnya pada 1988, Agus kembali menjajal seleksi masuk Akabri. Setelah memasuki sejumlah rangkaian tes, Agus dinyatakan lulus. Ia bahkan menjadi lulusan dengan nilai terbaik kedua se-Jawa Barat.

Melansir detik.com, Agus lulus dari Akabri pada 1991. Kemudian pada 1995, ia dipercaya terjun dalam Operasi Seroja di Timtim. Keberhasilan itu membawanya pada kesempatan mengikuti pendidikan Parako/Kopassus lalu dipromosikan menjadi Danyon 22 Grup 2 Parako Kopassus. Karier Agus kemudian kian meroket setelah dirinya bertugas sebagai Dandim Surakarta pada 2011. (un)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER