Rabu, 1 Mei 2024

Kelompok Tentara Bayaran Wagner Siap Kudeta, Putin: Pengkhianatan Terhadap Rakyat Rusia

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Presiden Rusia Valdimir Putin telah menyampaikan sebuah pidato di televisi nasional dan mengatakan bahwa situasi Rusia kini sedang siap siaga dalam menghadapi pengkhianatan dan pemberontakan bersenjata.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (23/6), pidato itu Putin ungkapan untuk menanggapi kelompok militer Wagner yang dilaporkan akan melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintahan Rusia.

“Ini adalah ekpedisi kriminal. Setara dengan pemberontakan bersenjata. Rusia akan mempertahankan diri dan menolak langkah ini. Kami berjuang untuk kehidupan dan keamanan warga negara kami dan integritas teritorial kami,” kata Putin.

Baca Juga: PBB Desak Israel Akhiri Konflik dengan Palestina

Putin menegaskan pihaknya telah menggandakan postur keamanan di seluruh wilayah dan memperingatkan “hukuman yang tak terhindarman” bagi siapa pun yang memecah belah rakyat Rusia.

“Ini adalah tikaman dari belakang bagi pasukan dan rakyat Rusia. Mereka yang memberontak, telah mengkhianati Rusia dan saya mendesak siapa pun yang terlibat di dalamnya untuk menghentikan segala jenis partisipasi dalam konflik bersenjata,” lanjut Putin.

Putin pun mengakui situasi di Rusia kini sangat rumit. Menurutnya, pengkhianatan tingkat tinggi yang terjadi merupakan hasil dari ambisi yang menguntungkan pihak tertentu.

Baca Juga: Fregat Admiral Essen Rusia Dicat Abu-abu untuk Kelabuhi Militer Ukraina

“Orang-orang ini akan diadili atas nama rakyat kita,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan keinginannya untuk menggulingkan kepemimpinan Kementerian Pertahanan Rusia karena dianggap gagal.

Selain itu, Prigozhin juga mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa Rusia telah meluncurkan serangan udara terhadap pasukannya dan berjanji akan memberikan balasan yang setimpal. Ia pun menuntut Kepala Staf Militer Jenderal Valery Gerasimov dan Menteri Pertahanan menemuinya di Rostov.

Baca Juga: Konflik Dengan Kosovo Terus Berlanjut, Serbia Minta Bantuan Perdamaian NATO

Prigozhin saat ini mengklaim memiliki lebih dari 25.000 pasukan di bawah komandonya yang “siap mati” dalam melakukan konfrontasi di Rusia.

“Kita semua siap mati. Semua 25.000, dan kemudian 25.000 lagi. Kami mati untuk rakyat Rusia,” kata Prigozhin.

“Kami telah tiba di sini, kami ingin bertemu kepala staf militer dan Shoigu,” tambahnya. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER