Jakarta, IDM – Rencana Indonesia untuk menjadikan pesawat tempur Mirage 2000-5 sebagai pengisi kekosongan atau gap sebelum kehadiran pesawat tempur Rafale akhirnya mendapat titik terang.
Usai mendapatkan persetujuan dari Prancis, sebanyak 12 unit Mirage 2000-5 dari Qatar akan segera dikirim ke Indonesia melalui Defense Conseil International (DCI) menggunakan kargo Antonov An-124.
Selain mengisi gap, kedatangan Mirage 2000-5 ini juga akan memberi kesempatan bagi para penerbang tempur serta teknisi TNI AU untuk membiasakan diri dengan pesawat pabrikan Dassault.
Baca Juga: Andal Rencanakan Operasi Militer, 33 Pasis Diklapa Gelar Lattek Olah Yudha
Sebelumnya, rencana akuisisi Mirage memang telah dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pidatonya saat menghadiri acara Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) di Yogyakarta pada 3 Mei lalu.
“Kita sudah tanda tangan kontrak untuk akuisisi pesawat-pesawat tempur saat ini yang paling canggih yaitu Rafale. Untuk mengatasi waktu senggang sampai Rafale siap operasional, kita juga akan akuisisi pesawat-pesawat Mirage 2000. Kita juga harapan dalam waktu dekat bisa selesaikan kontrak akuisisi F-15,” ucap Prabowo.
Sejalan dengan Menhan Prabowo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan jika Mirage menjadi pilihan untuk mengisi kekosongan sambil menunggu pesawat baru datang, di mana prosesnya memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Marinir Thailand Kunjungi Uji Laik Ranpur BMP-3F Yontankfib 2 Marinir
“Itu (Mirage 2000) adalah pilihan untuk mengisi gap. Jadi untuk pesawat yang baru membutuhkan waktu lima tahun dan Bapak Menteri Pertahanan memiliki perencanaan untuk mengisi gap tersebut,” jelas Fadjar di Jakarta 30 Mei lalu.
Dilansir dari laman Dassault Aviation, Mirage 2000 merupakan pesawat tempur multirole buatan Dassault Aviation, Prancis. Pesawat tempur ini memiliki kekuatan supersonik bermesin tunggal. Jet tempur ini secara umum merupakan jet tempur bermesin tunggal dengan jenis sayap delta. Jet ini ditenagai oleh sebuah mesin jet SNECMA M54-P2 dengan kemampuan afterburning.
Mesin tersebut mampu membuat pesawat yang memiliki bobot sekitar 13 ton dengan muatan standar tersebut mampu terbang dengan kecepatan 2.336 km/jam atau sekitar mach 2.2 pada ketinggian tinggi. Jet ini memiliki jarak operasional sekitar 1.500 km. Mirage 2000 juga dapat membawa 2 pasang Meriam DEFA 554 kaliber 30 mm yang mampu memuat total 250 amunisi. (nhn)