Selasa, 14 Mei 2024

Iran Bangun Fasilitas Nuklir Bawah Tanah di Luar Jangkauan AS

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Iran membangun fasilitas nuklir bawah tanah yang terletak di dekat puncak Pegunungan Zagros. Fasilitas itu dibangun sangat dalam hingga disebut berada di luar jangkauan senjata Amerika Serikat (AS) yang dirancang untuk menghancurkan situs serupa.

Dilansir dari AP, Senin (23/5), pernyataan tersebut didasarkan atas hasil penelitian Assosiated Press yang menganalisis gambar dan video satelit dari Planet Labs PBC.

Citra satelit yang diambil pada bulan April 2023 itu menunjukkan Iran menggali di sekitar pegunungan Kūh-e Kolang Gaz Lā yang berada tepat di sebelah selatan situs nuklir Natanz. Fasilitas nuklir Natanz yang terbentang seluas 2,7 kilometer persegi sendiri pernah menjadi sasaran sabotase dalam konflik Teheran dengan Barat. Situs ini pun diawasi oleh pasukan Iran dan dilindungi sistem pertahanan anti-pesawat.

Baca Juga: Rusia Sebut KTT G7 Ajang Propaganda Anti-Rusia

Serangkaian gambar berbeda yang dianalisis oleh Pusat Studi Nonproliferasi mengungkapkan empat pintu masuk telah digali ke lereng gunung, dua di timur dan dua lainnya di barat.

“Penyelesaian fasilitas seperti ini akan menjadi situasi yang mengerikan yang berisiko memicu eskalasi baru,” kata Kelsey Davenport, direktur Arms Control Association yang berbasis di Washington.

Pembangunan di situs Natanz ini dilakukan lima tahun setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, di mana Teheran telah setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Baca Juga: Perluas Pengaruh di Pasifik, AS Sepakati Kerja Sama Pertahanan dengan Papua Nugini

Namun, perjanjian itu secara ketat membatasi pengayaan uranium Iran hingga tingkat kekayaan 3,67%, yang hanya cukup untuk memasok pembangkit listrik sipil, dan membatasi stoknya hingga sekitar 300 kilogram.

Sejak saat itu, Iran mengklaim mereka memperkaya uranium untuk kepentingan energi. Meskipun para inspektur International Atomic Energy Agency (IAEA) menemukan partikel uranium dari Iran yang memiliki tingkat kekayaan 83,7% pada Maret lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena mendekati tingkat uranium yang dibutuhkan untuk membuat bom atom yaitu 90 persen. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER