Sabtu, 18 Mei 2024

Invasi Rusia ke Ukraina, Permintaan Rudal Pertahanan Meningkat

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Perusahaan Amerika Serikat Lockheed Martin mengatakan bahwa permintaan sistem pertahanan rudal telah meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina. Chief Executive Officer (CEO) Lockheed Martin Jim Taiclet mengatakan, perusahaannya kini menerima banyak permintaan untuk Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot Advanced Capability (PAC-3).

“Kami mendapat sinyal permintaan untuk THAAD dan PAC-3 dari seluruh dunia,” kata Jim Taiclet dikutip dari Reuters, Kamis (21/4).

Taiclet juga menjelaskan bahwa serangan rudal Rusia ke rumah sakit dan fasilitas publik lainnya di Ukraina telah membuka mata badan pertahanan negara di seluruh dunia terkait pentingnya sistem pertahanan rudal.

“Terutama ketika Anda melihat rudal menghantam rumah sakit dan situasi seperti itu, dan stasiun kereta api di Ukraina,” imbuh Taiclet.

Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) adalah sistem pertahanan rudal milik Amerika Serikat yang dapat menjatuhkan rudal balistik jarak pendek, medium dan menengah ditahap terminal atau dekat. Sistem Rudal THAAD pertama kali diproduksi tahun 2008.

Sementara itu, sistem pertahanan Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) adalah peningkatan dari PAC-2 yang digunakan selama Perang Teluk Persia untuk melawan rudal-rudal Irak. Patriot PAC-3 digunakan oleh Angkatan Darat Amerika bersama dengan peluncur rudal pertahanan udara jarak jauh PAC-2

Meski mengakui adanya peningkatan pesanan, namun menurut laporan, pendapatan kuartalan Lockheed Martin mengalami penurunan sebesar 5,7 persen. (ADT)

BERITA TERBARU

INFRAME

Menhan Prabowo Serahkan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER