Selasa, 30 April 2024

HUT ke-61, KSAL Ungkap Peralatan Minim Hingga Puji Kemampuan Kopaska

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Dentuman bom hingga suara tembakan terdengar di Markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Jumat (31/3). 

Kegiatan itu sekaligus menandai peringatan HUT ke-61 Kopaska. Tak hanya demonstrasi demolisi berupa penembakan, pengeboman dan perebutan wilayah, hari jadi Kopaska juga ditandai dengan penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak untuk 4 perwira tinggi TNI AL. 

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, pengembangan sejumlah aspek akan dilakukan untuk Kopaska. Sebagai pasukan elit, Ali menyebut Kopaska masih mengalami kekurangan alutsista, terutama sea rider atau kapal patroli. 

Baca Juga: Gelar Latihan Intensif, Personel dan Alutsista TNI AU Bersiap Jelang Peringatan HUT ke-77

“Sea rider memang sekarang kondisinya minim, terutama yang di armada III, nanti kita akan lengkapi (sea rider),” ungkap Ali kepada awak media, Jumat (31/3).

Selain kapal patroli, Ali menyebut peralatan selam prajurit Kopaska juga masih kurang. Padahal, peralatan tersebu merupakan hal penting bagi Kopaska. Ia pun mengungkap pemenuhan peralatan selam juga akan menjadi perhatiannya. 

KSAL
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali bersama perwira tinggi penerima Brevet Kehormatan Manusia Katak di Markas Kopaska, Jakarta Utara. (IDM/Septo Kun Wijaya)

“Peralatan selam itu juga urgent. Karena Kopaska ini seperti dalam sumpahnya adalah torpedo berjiwa. Jadi dia bergerak di bawah air, jadi peralatan selam memang harus dilengkapi, baik yang close maupun open sirkuit,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, perihal lain yang juga perlu ditingkatkan adalah persenjataan Kopaska. Ali menyebut, Kopaska sebagai pasukan elit, memiliki kemampuan 3 matra sehingga senjata yang dimilikinya harus sesuai standar.

Baca Juga: Letjen Marinir Suhartono Terima Dua Jabatan Strategis di Kodiklatal

“Persenjataan juga, harus memenuhi standar sebagaimana pasukan elite, pasukan khusus,” kata Ali. 

Dalam HUT ke-61 Kopaska, Ali berharap prajurit Kopaska menjalani pengabdiannya dengan profesional. Personel pasukan elit itu, lanjut Ali, harus mampu terlatih di darat, laut dan udara. Ia menyebut kekuatan Kopaska tak kalah dengan pasukan khusus milik negara-negara lain. 

“Karena Kopaska walaupun juga dia pasukan katak tapi harus trimedia, darat, laut, udara. Kemampuannya seimbang dengan navy seal, karena berlatih bersama,” pungkas Ali. 

Baca Juga: KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Manusia Katak pada 4 Perwira Tinggi TNI AL

Mengutip Dinas Penerangan TNI AL, Kopaska pertama kali didirkan oleh Presiden Soekarno pada 31 Maret 1962. Dengan semboyan ‘Tan Hana Wighna Tan Sirna’ yang berarti ‘tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi’, Kopaska dalam masa pengabdiannya pernah dibekali peralatan yang sangat minim. 

Pasukan khusus ini turut andil dalam berbagai operasi, termasuk perebutan kembali Irian Barat dari Belanda pasa 1961.  Pada akhir Januari 1962, sejumlah personel TNI AL berpangkat Perwira Pertama hingga Tamtama dilatih dan disiapkan untuk menjadi pasukan katak. 

Latihan itu bersifat tertutup hingga pada 31 Maret 1962, Panglima Angkatan Laut (Pangal) Laksamana Madya RE Martadinata meresmikan berdirinya satuan Pasukan Katak, yang kemudian dikenal dengan Kopaska. (un)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER