Jumat, 17 Mei 2024

Gerak Cepat TNI AD Evakuasi Warga Akibat Jembatan Gantung Putus di Muara Enim

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pasca putusnya jembatan penghubung Desa Kahuripan dan Desa Kuripan Selatan, Muara Enim Sumetera Selatan, prajurit TNI AD dari Koramil 404-04/Gunung Megang membantu evakuasi warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Lematang.

Menurut Dandim 0404/Muara Enim Letkol Inf Nugraha dalam keterangannya, Kamis, (18/1) sungai Lematang meluap dan arus air yang deras menyebabkan terputusnya jembatan gantung yang berada di Kecamatan Empat Petyla Dangku, Muara Enim, Sumsel.

“Dinihari sekitar pukul 04:30 WiB, sungai Lematang meluap dan arus yang deras menyebabkan tiang pondasi jembatan gantung mengalami miring dan roboh, menyebabkan jembatan gantung pun putus sehingga berdampak terhadap aktivitas masyarakat seperti ke kebun, sekolah dan kerja,” katanya.

Baca Juga: Pemilu 2024, Panglima Tegaskan TNI Wajib Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Atas laporan dari masyarakat, lanjut dia, Camat Empat Petulai serta perangkat desa dan personel Koramil 0404-04/GM meninjau ke lokasi.

“Selain mengecek kondisi jembatan gantung dan kondisi debet air, personel kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar serta membantu evakuasi warga yang terdampak dari meluapnya air sungai Lematang,” kata Nugraha.

Koramil 404-04/Gunung Megang
(Foto: Dok. Dispenad)

Jembatan Gantung Lematang memiliki panjang 218 meter dan lebar 1,5 meter serta kapasitas muatan 1,5 Ton itu dibangun tahun 2015.

“Sejak dibangun, jembatan belum ada perbaikan sehingga memungkinkan kondisinya sudah tidak kokoh saat diterjang arus deras,” kata Nugraha.

Baca Juga: Prabowo Lepas Keberangkatan Kapal RS TNI KRI Radjiman untuk Kirim Bantuan ke Palestina

Adapun personel dari Koramil yang terjun dalam evakuasi itu, yaitu Pelda Jeri Kurniawan, Sertu Topan Suralaga dan Kopda Sarbi Dony. Para Babinsa yang membantu evakuasi warga dipimpin Danramil Kapten Akhir Jawandi.

Terpisah, Danramil 0404-04/GM Kapten Akhir Jawandi menyampaikan, selain menggunakan perahu, untuk lalu lintas menuju kedua desa melalui jalan alternatif Musi Hutan Persada (HMP) Desa Banuayu.

“Yaitu memutar dari simpang Belimbing atau Jembatan Gantung Dangku. Namun dengan kondisi saat ini, air yang deras, warga belum berani menyeberang menggunakan perahu. Hingga siang ini anggota kami, masih terus membantu masyarakat yang terdampak meluapnya air dan jembatan gantung yang putus,” kata Danramil. (rr)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER