Sabtu, 11 Mei 2024

Bendungan Tenaga Listrik Ukraina Hancur, Siapa Pihak yang Paling Diuntungkan?

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di Ukraina bagian selatan hancur pada beberapa hari lalu. Perdebatan antara Ukraina dan Rusia pun muncul, mereka saling lempar tuduhan terkait siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Pihak Ukraina mengungkapkan bahwa bendungan Kakhovka sendiri telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal konflik. Mereka menilai, Rusia telah menyebarkan bahan peledak dan menghancurkan bendungan yang menampung 18 kilometer kubik air tersebut.

Sementara, pihak Rusia menyatakan Ukraina dengan sengaja meledakkan bendungan itu agar mendapat perhatian dan menciptakan kondisi yang menguntungkan atas empati masyarakat global. Selain itu, jalur air bendungan ini juga menuju wilayah Krimea yang telah dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Sehingga hancurnya bendungan ini juga akan berpengaruh terhadap pasukan maupun markas militer Rusia yang bersiaga di sana.

Baca Juga: Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas Dalam Serangan Balik Ukraina

Meskipun dalangnya hingga kini masih menjadi misteri, siapa yang paling diuntungkan dengan hancurnya bendungan yang menampung 18 kilometer kubik air tersebut?

Menurut Taufan H. Akbar, dosen Hubungan Internasional di Universitas Jenderal Achmad Yani, Rusia menjadi pihak yang paling diuntungkan. Hal ini dinilai dari pertimbangan direct impact terhadap konflik yang berlangsung, khususnya kerugian luar biasa yang dirasakan oleh Ukraina.

Pertama, kerugian ini cukup terlihat ketika fokus pemerintah Ukraina terbagi menjadi evakuasi dan pertahanan. Sesaat setelah bendungan hancur, proses evakuasi segera dilakukan terhadap beberapa pemukiman warga.

Baca Juga: Uni Eropa Tolak Tentara NATO Terlibat Konflik di Ukraina

Kemudian, banjir yang dihasilkan menjadi hambatan bagi jalur pergerakan militer, sehingga mereka akan lebih sulit “bergerilya” melawan tentara Rusia. Terlebih lagi, masalah tambahan muncul karena diduga terdapat beberapa ladang ranjau yang tergenang air dan menjadi ancaman baru baik bagi tentara maupun masyarakat sekitar.

Lalu, pasokan energi dan air berkurang. Hancurnya bendungan tentu mempengaruhi pasokan air dan listrik. Sebab, bendungan ini berfungsi sebagai PLTA. Semakin berkurangnya dua aspek itu, akan berpengaruh besar terhadap kapabilitas militer Ukraina.

Terakhir, munculnya risiko bencana nuklir. Sebelumnya, bendungan Kakhovka telah menjadi reservoir yang mendinginkan seluruh reaktor nuklir Zaporizhzhia. Sehingga, turunnya tingkat air untuk mendinginkan turbin nuklir tersebut menyebabkan kekhawatiran sendiri bagi Ukraina. Mereka khawatir sewaktu-waktu reaktor tersebut mengalami masalah dan mengulang tragedi Chernobyl. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER