Jakarta, IDM – Sejumlah penerbang tempur dari Skadron Udara 3, Skadron Udara 4, dan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi mengikuti Latihan Sea Survival TA 2024 yang digelar di kawasan Telaga Sarangan, Magetan, pada beberapa waktu lalu.
Latihan ini, kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Firman Dwi Cahyono merupakan upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri para penerbang tempur dalam menghadapi beragam kondisi, khususnya kondisi darurat (emergency) saat penerbangan.
Baca Juga: Penerbang Tempur Lanud Roesmin Nurjadin Rampungkan Latihan Survival Lancang Kuning 24
Selama mengikuti latihan, para penerbang tempur itu diasah kemampuan dan keterampilannya dengan beragam materi, mulai dari jungle survival; ilmu peta; kompas siang HTF; kompas malam; pioner (tali temali, bivak, trap); lempar pisau; menembak; speed march; ilmu tumbuhan dan hewan; hingga sea survival.
Melansir keterangan TNI AU, Selasa (30/1) terungkap salah satu hal yang menarik dan menantang dalam latihan ini yaitu saat para penerbang harus menghadapi medan hutan yang terjal, serta cuaca dingin dan ekstrem di kawasan Sarangan.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Pentingnya STEAM dalam Pembelajaran di Militer
“Selain itu, pada sesi latihan sea survival diskenariokan Helikopter H225M Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja melaksanakan Rescue Hoist Survival dengan skenario menyelamatkan korban menggunakan peralatan hoist dari permukaan air tanpa harus mendaratkan pesawat,” tulis TNI AU di keterangan foto instagram @militer.udara. (yas)