Jumat, 17 Mei 2024

Ukraina Dan Rusia Didesak Untuk Membentuk Zona Demiliterisasi

BACA JUGA

IDM – International Atomic Energy Agency (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendesak Rusia dan Ukraina untuk membentuk “zona perlindungan keamanan dan keselamatan nuklir” berdasarkan panduan yang dipublikasi pada Selasa (6/9). Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran Bencana Chernobyl akan terulang jika pertempuran di PLTN Zaporizhzhia terus berlanjut.

Dilansir dari IAEA, Selasa (6/9), sebuah “Panduan Keselamatan tentang Kesiapsiagaan dan Tanggapan Darurat untuk Pengangkutan Bahan Radioaktif” dipublikasikan terkait kondisi di PLTN Zaporizhzhia. Tujuannya adalah untuk menyatukan kesiapsiagaan tanggap darurat, bertukar ide dan pengalaman termasuk tentang cara terbaik untuk mengoordinasi langkah-langkah keamanan dan keselamatan dalam melindungi publik serta lingkungan dari efek berbahaya dari paparan radiasi nuklir.

Selama beberapa hari terakhir, para ahli IAEA telah menilai kerusakan fisik, mengevaluasi keselamatan energi dan kondisi staf di PLTN. Dalam laporannya, IAEA tidak menyalahkan penembakan di pabrik tersebut dan mereka berusaha untuk menghindari keributan politik. Meskipun begitu, penembakan yang terjadi pada hari jumat lalu, menyebabkan putusnya jaringan listrik dan IAEA mengatakan bahwa Staf PLTN Ukraina akan memperbaiki saluran listrik sebesar 750 kV tersebut karena sistem catu daya utama maupun cadangan sangatlah penting untuk memastikan keselamatan nuklir.

“Kami bermain dengan api, dan sesuatu yang sangat berbahaya dapat terjadi,” ucap Direktur IAEA Rafael Mariano Grossi, dilansir IAEA, Selasa (6/9). Dalam laporan kunjungan tersebut, IAEA membutuhkan persetujuan dan komitmen dari semua pihak terkait yaitu Rusia dan Ukraina untuk membentuk zona perbatasan demiliterisasi demi keamanan nuklir.

Menanggapi publikasi tersebut, Ukraina mendukung secara penuh upaya IAEA untuk demiliterisasi kawasan dan menyerahkan kembali seluruh kontol PLTN ke Ukraina. Dilansir dari President.gov.ua, sebuah laman resmi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Selasa (6/9), mengatakan “Kami percaya bahwa organisasi internasional modern membutuhkan mandat yang lebih luas untuk tindakan mereka. Kami percaya bahwa dunia membutuhkan perwakilan IAEA untuk memaksa Rusia demiliterisasi wilayah PLTN dan mengembalikan kendali penuh ke Ukraina.”

Hingga saat ini, IAEA masih menugaskan dua inspekturnya agar tetap berada di PLTN Zaporizhizhia untuk melanjutkan pengawasan. (BP)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER