Senin, 20 Mei 2024

Rusia Serang Balik Ukraina Setelah Ledakan di Jembatan Krimea

BACA JUGA

IDM – Rusia melakukan rentetan serangan rudal di seluruh kota termasuk Kyiv, Ibukota Ukraina, Senin (10/10). Rudal menghantam kota Lviv di barat hingga Kharkiv di timur yang merusak fasilitas sipil dan energi Ukraina, sebagai pembalasan atas ledakan yang merusak jembatan utama ke Semenanjung Krimea.

Dilansir dari President.gov.ua, sebuah laman resmi Pemerintah Ukraina, Senin (10/10), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan bahwa “Serangan sebanyak 84 rudal Rusia yang diluncurkan ke Ukraina, 43 ditembak jatuh. Kemudian dari 24 drone Rusia, 13 ditembak jatuh.” Rentetan serangan tersebut merusak 70 situs infrastruktur dan 29 diantaranya kritis termasuk menghantam fasilitas sipil, melumpuhkan listrik dan air, menghancurkan bangunan dan menewaskan sedikitnya 14 orang serta 80 orang terluka.

Meskipun Rusia mengatakan peluncuran rudal menargetkan fasilitas militer dan energi, kenyataannya beberapa rudal menyerang daerah sipil. Serangan-serangan itu membuat sebagian besar listrik di Ukraina padam dan menyebabkan warga kekurangan air, mengingat ketergantungan sistem pada listrik untuk menjalankan pompa dan peralatan lainnya.

Penembakan rudal ke Ukraina dilakukan dua hari setelah Rusia mengalami pukulan serius akibat pengeboman yang merusak satu-satunya jembatan ke Semenanjung Krimea. Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalang dari pengembomam dalam sebuah truk yang melintas di Jembatan Krimea.

Dilansir dari TASS, sebuah laman resmi media Rusia, Senin (10/10), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa “Jelas, satuan khusus Ukraina adalah dalang, penyelenggara, dan pelaku serangan (di Jembatan Krimea). Pemerintah Kiev telah lama menggunakan metode teroris.”

Putin menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan hal tersebut dan mengerahkan “Serangan besar-besaran berupa senjata udara, laut, dan darat jarak jauh dengan akurasi tinggi untuk pusat energi, komando militer, dan fasilitas komunikasi di Ukraina.”

Jembatan Krimea memiliki panjang 19 km yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia. Ledakan di jembatan ini telah menghambat transportasi dan distribusi logistik, sehingga dengan cepat Rusia berupaya untuk mengatasi masalah tersebut. Dilansir dari Government.ru, sebuah laman resmi pemerintah Rusia, Senin (10/10), pihaknya menerapkan peraturan satu jalur di jam tertentu dan kereta yang melewati bagian rel yang rusak maksimal melaju dengan kecepatan 40 km per jam. Secara keseluruhan, Rusia telah membuka kembali lalu lintas ke dan dari Krimea dalam kapasitas semula. (BP)

BERITA TERBARU

INFRAME

Menhan Prabowo Serahkan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER