Jakarta, IDM – International Institute for Strategic Studies (IISS) mengatakan bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 3.000 tank selama bertempur dengan Ukraina. Kendati demikian, Rusia disebut memiliki cukup persediaan kendaraan lapis baja tua yang berkualitas rendah untuk menjadi pengganti selama beberapa tahun.
Dilansir dari Reuters, Rabu (14/2), peneliti senior IISS Henry Boyd menyebut pihaknya memperkirakan Rusia telah kerahkan sekitar 1.000-1.500 tank pengganti dalam satu tahun terakhir. Namun dari jumlah tersebut, tidak lebih dari 200 tank merupakan unit baru, dan sebagian besarnya unit model lama yang diperbarui.
Baca Juga: Korsel Sebut akan Bersikap Tegas Tanggapi Provokasi Korut
“Rusia telah mampu menukar kualitas dengan kuantitas dengan menarik ribuan tank tua keluar dari penyimpanan dengan cepat, yang kadang-kadang mencapai 90 tank per bulan,” katanya.
“Rusia berpotensi mengalami kerugian besar selama tiga tahun lagi dan harus mengisi kembali tank-tank dari persediaan, bahkan jika standar teknisnya lebih rendah,” tambahnya.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan Pertahanan, Afrika Selatan akan Kirim 2.900 Tentara ke Kongo
Sementara, Ukraina juga dilaporkan menderita kerugian besar sejak Februari 2022, tetapi penambahan kekuatan militer dari sekutu Barat memungkinkan Ukraina mempertahankan persediaan senjata sekaligus meningkatkan kualitasnya. (bp)