Jakarta, IDM – Komandan Komando Pasukan Gerak Cepat (Dankopasgat) Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menegaskan, keberadaan Detaseman Pertahanan Udara (Denhanud) 477 Kopasgat menjadi sangat signifikan dalam menjaga kedaulatan Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.
Hal tersebut diungkapkan Wahyu saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Natuna dan menghadiri acara ‘Tatap Muka’ dengan para prajuritnya yang ada di Denhanud 477 Kopasgat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/7).
Baca Juga: Skuadron 800 Wing Udara 1 Dukung Captaincy Training Casa NC 212-200
Secara geografis, Provinsi Kepulauan Natuna menjadi kepulauan paling utara di Selat Karimata dan berbatasan dengan empat negara ASEAN yakni Vietnam, Kamboja, Singapura, serta Malaysia. Untuk itu, Denhanud 477 Kopasgat menurut Wahyu harus mampu memberikan daya tangkal (deterrence effect) terhadap ancaman yang berpotensi muncul di wilayah perbatasan.
Pada kesempatan yang sama, ia juga berpesan agar para prajurit kebanggannya itu dapat senantiasa mengasah dan meningkatkan kesiapan satuan guna menghadapi situasi yang mendesak atau kontijensi.
“Prajurit Kopasgat harus bisa memelihara disiplin diri serta ciptakan suasana yang kondusif, baik dalam kedinasan maupun dalam keluarga, sehingga moril prajurit tetap tinggi dalam menghadapi setiap tugas,” imbuh Wahyu seperti dikutip dari instagram @kopasgat_tniau, Rabu (5/7).
Baca Juga: FGD Role of Engagement, Upaya Diskumau Minimalisir Potensi Pelanggaran HAM Prajurit
Denhanud 477 Kopasgat yang berada di Kab Natuna merupakan salah satu ujung tombak satuan pemukul TNI yang mengawaki alutsista sistem pertahanan udara serta pertahanan pangkalan.
Selain memiliki kemampuan dalam mengoperasionalkan alutsista pertahanan udara, para prajurtinya juga merupakan prajurit pilihan yang memiliki kemampuan Para Komando sehingga mereka dapat dikerahkan di segala medan pertempuran, baik di udara, laut, maupun darat. (yas)