Jakarta, IDM – Pasukan Militer Amerika Serikat melakukan serangan udara di Suriah Timur yang ditujukan sebagai pesan untuk Iran karena telah mendukung kelompok militan di Suriah. Milisi tersebut diketahui telah menargetkan pasukan militer AS di bulan ini dan beberapa tahun terakhir.
Dilansir dari AP, Kamis (25/8), penasihat utama Menteri Pertahanan untuk kebijakan pertahanan Colin Kahl mengatakan bahwa “Amerika Serikat tidak akan ragu untuk membela diri terhadap agresi yang didukung Iran ketika itu terjadi.”
Dalam serangan udara militer AS ke Suriah Timur pada Rabu (24/8) yang dilakukan untuk melindungi dan membela personel AS, telah menewaskan setidaknya enam militan Suriah. Dilansir dari Syriahr, Kamis (25/8), yakni merupakan Observatorium untuk Hak Asasi Manusia dan juga pemantau perang di Suriah, melaporkan bahwa pesawat AS meluncurkan lebih dari tiga serangan udara dengan rudal berdaya ledak tinggi yang menghancurkan gudang ayyash dan markas Fatimiyoun, kelompok milisi yang didukung Iran.
Kelompok militan Fatimiyoun telah bertempur di banyak pertempuran dan dipimpin oleh pasukan Quds Iran. Hancurnya gudang ayyash yang sangat penting bagi milisi Iran, diperkirakan akan direspon cepat dengan serangan lainnya.
Menanggapi serangan udara AS, juru bicara Kementrian Luar Negeri Nasser Kanaani mengeluarkan pernyataan yang “mengutuk serangan Amerika terhadap Rakyat dan infrastruktur Suriah,” dilansir AP, Kamis (25/8). Nasser juga membantah bahwa Iran adalah dalang dari penargetan pasukan AS yang terjadi. (BP)
