Jakarta, IDM – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Herindra mengungkapkan Menhan Prabowo Subianto selalu menunjukkan kepeduliannya dalam menjaga performa TNI dengan pengadaan alutsista terbaru.
“Selama memimpin di Kemhan, Menhan Prabowo selalu mengadakan diskusi dengan TNI terkait performa prajurit, kebutuhan alutsista TNI, dan pembangunan industri pertahanan dalam negeri,” ungkapnya dalam acara diskusi di Jakarta, Jumat (12/1).
Herindra mencontohkan pengadaan 42 unit jet tempur Rafale. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan upaya keras Kemhan di bawah kepemimpinan Prabowo untuk terus menjaga performa TNI agar tetap optimal.
Baca Juga: Lanal Semarang Dapat Tambahan Kapal RHIB untuk Kawal Perbatasan Perairan Tanjung Emas
“Ada beberapa yang harus segera kita perbaiki. Beberapa alat perang kita usianya sudah cukup tua. Kita akan (terus) berupaya melakukan yang terbaik,” ujar Herindra, dikutip dari keterangan Humas Kemhan, Sabtu (13/1).
Selain itu, Herindra menambahkan pembelian alutsista baru membutuhkan waktu yang lama, seperti pengadaan jet tempur 42 unit Rafale. “Pesawat baru itu akan datang dan combat ready tujuh tahun yang akan datang,” katanya.
“Oleh karena itu di saat tidak ada perang, maka kita gunakan untuk membangun kekuatan pertahanan negara,” imbuhnya.
Baca Juga: Panglima TNI Periksa Kesiapan Prajurit Satbravo 90 Kopasgat
Sebelumnya, Kemhan telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada September 2022 berjumlah enam unit. Kontrak tahap kedua diteken pada Agustus 2023 sebanyak 18 unit.
Pesawat Rafale pertama akan tiba di Indonesia pada awal 2026. Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.
Keunggulan Jet Tempur Rafale
Setjen Kemhan menjelaskan, Rafale merupakan jet tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO.
Baca Juga: Siapkan Calon Penerbang dan Teknisi, TNI AU Bersiap Operasikan Pesawat Angkut Berat Strategis A400M
Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi, mulai superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, sampai serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan, seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh ‘Beyond Visual Range’ (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada jet tempur Rafale, seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2.500 peluru. (at)