Jakarta, IDM – Pesawat angkut militer terbaru milik TNI Angkatan Udara (TNI AU), C-130J Super Hecules sukses melaksanakan uji pendaratan di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Minggu (3/3).
Pesawat dengan tail number A-1343 tersebut diawaki oleh Komandan Skadron (Danskadron) 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Letkol Penb Alfonsius Duta, dengan menempuh rute penerbangan dari Timika ke Wamena.
“Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan aman dan selamat di Bandara Wamena, kemudian kembali ke Timika pada hari yang sama,” tulis Penerangan Lanud Yohanis Kapiyau (YKU) dikutip dari keterangan foto instagram @lanud_y.kapiyau, Senin (4/3).
Baca Juga: Rotasi Jabatan, Danlanud Iswahjudi Pimpin Sertijab Komandan Wing Udara 3
Sebelum melaksanakan uji pendaratan di Wamena, Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan terlebih dahulu memimpin briefing penerbangan di Ruang Operasi Lanud YKU Timika.
“Kehadiran pesawat angkut TNI AU di Papua, khususnya di Wamena, sangat diharapkan oleh pemerintah daerah dalam mendukung program pemenuhan logistik dan meningkatkan roda perekonomian daerah,” kata Benny.
C-130J Super Hercules sehari-hari dioperasionalkan oleh Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI diketahui telah memesan lima unit pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS) tersebut. Hingga saat ini, sudah terdapat empat pesawat yang tiba di Indonesia, di mana masing-masing mendarat pada Maret, Juni, serta Agustus 2023, dan yang terbaru pada Januari 2024.
Baca Juga: 42 Delegasi TNI Ikut Latihan Kesiapan Operasional Misi Perdamaian Dunia di Nepal
Pemilihan pesawat ini tidak terlepas dari keunggulan dan kecanggihannya, salah satunya kemampuan C-130J Super Hercules untuk mendarat di runway pendek, yang kerap ada di sejumlah wilayah di Indonesia.
Selain itu, Kemhan menyebut, pesawat ini dinilai sangat efektif untuk negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas.
C-130J Super Hercules dilaporkan mampu terbang selama 11 jam nonstop serta melakukan take off dan landing pada runway yang pendek. (yas)