Jakarta, IDM – KRI Spica-934 berhasil mengidentifikasi lebih dari 30 fitur bawah laut, baik gunung laut maupun kategori lainnya selama Ekspedisi Jala Citra 3-2023 di Laut Flores, Nusa Temggara Timur (NTT).
Dikutip dari keterangan Dispenal, Senin (29/5), Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL Laksamana Madya TNI Nurhidayat, menyambut kedatangan KRI Spica-934 yang telah menuntaskan ekspedisi selama 60 hari, Jakarta, Sabtu (27/5).
Baca Juga: Kontingen Garuda AD Juara Umum Pencak Silat Terbuka Piala KSAD 1
Nantinya, penemuan fitur bawah laut diteliti lebih lanjut oleh tim Pushidrosal dan diberikan nama sesuai ketentuan nasional dan internasional. Selanjutnya, hasil identifikasi dan usulan penamaan diajukan kepada lembaga Sub Commitee on Undersea Feature Names (SCUFN).
Sebelumnya, ekspedisi dibagi dalam lima etape, yaitu etape pertama dan ketiga yang fokus pada penelitian oseanografi. Sementara itu, etape kedua dan keempt difokuskan di bidang hidrografi, meteorologi, geologi dan geofisika serta pertahanan dan keamanan.
Baca Juga: Kisah Serma Riadi, Babinsa yang Ditangisi Anak-anak Saat Pindah Tugas
Selanjutnya, etape kelima di Pulau Satonda meliputi bidang hidrografi, oseanografi, meteorologi, geologi, geofiska dan geososial.
KRI Spica-934 yang mengikuti ekspedisi ini ialah salah satu unsur satuan kapal bantu Hidro-Oseanografi, jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV), dikomandani Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair yang sekaligus sebagai Komandan Satuan Tugas Ekspedisi Jala Citra 3-2023. (at)