Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) resmi membentuk sebuah divisi baru yang bertugas menghadapi ancaman dari senjata nuklir dan senjata pemusnah masal dari Korea Utara (Korut), Senin (2/1). Divisi ini dibentuk setelah Presiden Korut Kim Jong Un mengungkapkan rencana untuk meningkatkan persenjataan nuklir negaranya di tahun 2023.
Dilansir dari Jcs.mil.kr, Senin (2/1), Joint Chiefs of Staff (JCS) mengadakan upacara yang menandai pembentukan Direktorat Penaggulangan Nuklir dan Senjata Pemusnah Masal Korsel. Direktorat itu akan bertugas untuk memperkuat postur keamanan dan pertahanan menghadapi berbagai ancaman seperti nuklir dan rudal Korut.
“Ini akan memainkan peranan penting dalam memperkuat postur kewaspadaan dan kemampuan militer agar memiliki kemampuan tanggapan tahap awal untuk segera menghadapi setiap ancaman Korut,” ujar Ketua JCS Kim Seung-kyum.
Direktorat baru ini nantinya akan memimpin pembangunan kemampuan sistem pertahanan Korsel, serta menjalankan operasi terintegrasi “tiga poros” antara kapabilitas dunia maya, spektrum elektromagnetik dan ranah luar angkasa. Kim menuturkan bahwa setelah melakukan operasi dan verifikasi, direktorat itu diperkirakan akan diperluas menjadi komando strategis Korsel untuk mengoperasikan aset strategis seperti rudal balistik, pesawat tempur siluman dan kapal selam yang berbobot tiga ribu ton.
Baca: Resolusi 2023, Kim Jong Un akan Perkuat Senjata Nuklir Korut
“(Kami) semua akan memberikan yang terbaik sebagai bentuk pertahanan awal yang segera menanggapi setiap ancaman nuklir dan rudal dari Utara, serta kemampuan tanggapan yang dapat membuat musuh kewalahan,” ujar Mayor Jenderal Park Hu -soung, kepala pengukuhan direktorat baru tersebut. (bp)