Senin, 6 Mei 2024

Kenang Peran Pewarta dan IPPHOS Saat Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

BACA JUGA

Keberadaan Antara yang terikat dengan RI juga menjadi rawan penggeledahan oleh tentara Belanda. Itu yang membuat dokumen foto berkarung-karung lenyap di bawa penjajah dan tak pernah kembali. Sedangkan BFI (Berita Film Indonesia) yang dibawah naungan Kementerian Penerangan berubah menjadi Kementerian Penerangan RI semakin tenggelam dalam labirin birokrasi dan tidak pernah berjaya lagi.

IPPHOS sebagai kantor berita independen makin tersohor di tahun 1950-an dengan meliput peristiwa perang di Sulawesi. IPPHOS juga mendapat julukan raja kertas karena menjadi penyalur surat kabar, fotografi ilford, tinta cetak “tjemani”, dan lampu pijar.

Untuk bisa mencapai kemakmuran itu IPPHOS harus melalui proses yang tak mudah. Mereka tetap mendapat sedikit fasilitas dari pemerintah dan pengusaha pada saat itu tapi tidak sebesar Antara dan BFI. Bahkan Justus dan “Nyong” Umbas sempat berjualan sayur mayur demi kelangsungan bisnisnya. IPPHOS juga membuka jasa foto untuk perkawinan, pesta, dokumentasi keluarga, dan perayaan warga Pro-RI di Jawa Tengah dan Keluarga Belanda di Jakarta. Pragmatisme mereka lakukan demi menghidupi usaha tanpa harus mengorbankan prinsip membela tanah air.

Sikap IPPHOS yang selalu ingin mandiri, punya jiwa entrepreneurship, berani berpikir beda, tapi luwes dalam menyiasati perjuangan justru menjadi kekuaran mereka. Ini yang membuat IPPHOS bertahan, sementara Antara dan BFI terus tenggelam.

Akan tetapi waktu dan perubahan di level kepemimpinan nasional yang membuat kejayaan IPPHOS makin meredup. Kantor mereka yang pertama di Hayam Wuruk harus berpindah ke Kampung Melayu karena kesulitan dana. Pemerintah orde baru seakan melupakan peran Alex Mendur dkk dalam menghadirkan Republik Indonesia yang muda belia ke dalam imaji-imaji sehingga seluruh dunia bisa tahu bahwa Indonesia berdiri karena jerih payah keringat dan darah sendiri. Barangkali kedekatan IPPHOS dengan Soekarnolah yang tidak dikehendaki era orde baru. Karena jika IPPHOS terus berdiri maka bayang-bayang Soekarno akan terus muncul.

Diakhir acara pameran tersebut, hadir pula istri pendiri IPPHOS alm. Alex Mamusung, Emmy Mamusung yang sudah berumur 86 tahun dengan kursi roda bersama anaknya yang ketujuh Louis Z. Mamusung. Louis bercerita kepada hadirin yang datang bahwa Dia sangat bangga dengan adanya acara ini. waktu sekolah dasar dia pernah berkata kepada teman-temannya bahwa foto yang ada di buku sekolah itu adalah foto karya papanya.  Dia sangat senang. Tapi hanya sebatas itu pikirannya. Dia tidak mengira proses di balik foto itu punya kisah perjuangan tersendiri. Louis berkata mengapa Papanya meninggal. Dari diagnosa dokter papanya meninggal karena adanya bahan kimia yang terlalu banyak di paru-parunya. Hampir separuh hidupnya alm. Alex berada di bilik kamar yang gelap dan lembab untuk mencetak foto-foto. Dan diantara foto-foto itu sudah bisa kita nikmati di bangku sekolah sebagai bahan dalam menghayati perjuangan para founding fathers (juga mothers) Republik Indonesia tercinta. Semoga jasa dan amal baik para awak IPPHOS mendapatkan kebaikan di sisi-Nya. Amin. (wan/man)

Yogyakarta, April 1947. Pak Kamid petani dari Sumedang berjalan kaki ke Ibukota RI untuk membawakan buah tangan ubi talas hasil kebunnya untuk presiden Soekarno. (Bukti kecintaan rakyat kecil kepada pemimpinnya)
4 Oktober 1945. kabinet pertama RI berpose untuk pers asing di kediaman presiden sokarno di jalan pengangsaan timur no. 56. Menteri penerangan Amir Sjarifuddin yang baru dua hari keluar dari penjara Jepang mengenakan jas kedodoran, celana pendek, sambil merokok. Anjing kecil yang secara tak sengaja melintas menambah kesan pilu tentang Republik yang menentang Belanda dengan penuh semangat tapi bermodalkan dengkul

Bandung, 23 Maret 1946. Satuan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan pemuda menjaga pos-pos pemeriksaan saat pertempuran di Bandung. (Lihat mereka masih remaja, kalau anak sekolah mungkin mereka adalah para murid SMP yang “terseret” arus perang mempertahankan kemerdekaan RI)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER