Jakarta, IDM – Tiga unsur udara dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) melaksanakan Combat Search and Rescue (CSAR) dan gerakan kapal ke pantai (GKK) lintas helikopter serta air landed dalam latihan Operasi Laut Aspek Udara 2023 di Lanudal Juanda, Sidoarjo, Kamis (2/11).
Dikutip dari keterangan Pen Puspenerbal, Jumat (3/11), ketiga unsur Puspenerbal tersebut terdiri dari dua helikopter, yakni NBell-412 dan AS565 MBe Panther serta pesawat angkut NC-212 Aviocar.
Helikopter NBell-412 yang diawaki Lettu Laut (P) Langgeng dan Letda Laut (P/W) Tuffa, melaksanakan Ship Board Operation dengan membawa pasukan Intai Amfibi (Taifib) yang siap di sebuah KRI, dan turut dikawal oleh helikopter AS565 MBe Panther yang diawaki Kapten Laut (P) Yogi dan Letda Laut (P) Yudhie.
Baca Juga: Danjen Kopassus: Bela Diri Kopassus KTAF Bisa Digunakan untuk Misi Rahasia
Peran kedu helikopter milik TNI AL tersebut untuk memastikan sekitar kapal aman dari gangguan dan di tempat pendaratan (landing zone) serta agar tidak ada ancaman yang membahayakan pada saat heli masuk ke sasaran.
Selanjutnya, helikopter AS565 Mbe Panther melaksanakan Combat SAR guna menyelamatkan nyawa prajurit yang mengalami luka-luka di medan operasi dengan teknik hoist, yakni salah satu kru medis turun dengan tali lalu membawa pasien dan diangkat ke atas.
Seusai melaksanakan GKK dan evakuasi medis, pasukan Taifib yang didukung dengan NC-212, diawaki Kapten Laut (P) Desli dan Lettu Laut (P) Aviv melaksanakan air landed, di mana pesawat mendarat di pangkalan yang dikuasai musuh, lalu pasukan keluar dari pesawat secara taktis dengan gerakan cepat mengamankan dan merebut kembali pangkalan.
Baca Juga: Lanal Tanjung Balai Karimun Tangkap 3 Perompak di Perairan Malaysia
Rangkaian latihan tersebut merupakan gladi parsial dalam menghadapi latihan operasi laut yang akan segera dilaksanakan untuk menguji kemampuan dan keterampilan pasukan serta mengasah kordinasi yang menjadi titik utama dan menentukan kemenangan.
Ketua Pengawas Latihan Komandan Wing Udara 1, Kolonel Laut (P) Dani, menyampaikan latihan yang terintegrasi antara Puspenerbal dengan satuan lainnya ini sebagai bentuk mewujudkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
“Sehingga tercipta kordinasi dan komunikasi yang lebih baik guna menghadapi operasi-operasi yang mungkin dilaksanakan pada masa mendatang,” ujar Dani. (at)
