Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengerahkan armada tempur tambahan demi menghadapi ancaman konfrontasi Iran di wilayah Teluk Oman dan Selat Hormuz. Kedua wilayah itu merupakan jalur vital pengiriman minyak yang digunakan AS selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Defense.gov, laman resmi Kementerian Pertahanan AS, Selasa (18/7), Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan bahwa peningkatan armada tersebut dilakukan karena Iran berupaya merebut kapal tanker minyak AS pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pakistan Peringatkan “Tanggapan Efektif” Terhadap Konfrontasi Taliban
“Menanggapi sejumlah peristiwa yang mengkhawatirkan baru-baru ini di Selat Hormuz, Menteri pertahanan telah memerintahkan pengerahan kapal perusak USS Thomas Hudner, pesawat tempur F-35 dan pesawat tempur F-16 untuk membela kepentingan AS dan menjaga kebebasan navigasi di kawasan itu,” kata Singh.
Lebih lanjut, Singh menilai tindakan konfrontatif Iran akan terus meningkat. Sebab, sekitar seperlima dari pasokan minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, jalur sempit antara Iran dan Oman.
“Mengingat ancaman yang terus berlanjut, kami berkoordinasi dengan mitra untuk meningkatkan kehadiran dan kemampuan kami memantau selat dan perairan sekitarnya,” ujar Singh.
Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Serang Jembatan Krimea
“Kami menyerukan kepada Iran untuk segera menghentikan tindakan destabilisasi yang mengancam arus bebas perdagangan melalui jalur air strategis ini, di mana dunia bergantung pada lebih dari 1/5 pasokan minyak dunia,” jelasnya.
Dalam pernyataan terpisah, Komando Pusat AS melaporkan pihaknya telah berhasil mencegah dua kapal tanker minyak dibajak oleh Iran pada awal bulan ini. Bahkan, beberapa hari sebelumnya, kapal tanker minyak berbendera Bahama Richmond Voyager juga didekati dan ditembaki dengan senjata artileri ukuran kecil oleh kapal Angkatan Laut Iran dalam jarak satu mil. (bp)
