Jumat, 6 Desember 2024

Gelar Seminar Kedirgantaraan, TNI AU Bahas Optimalisasi Ruang Udara Nasional

BACA JUGA

Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara kembali membahas visi kedirgantaraan Indonesia setelah 20 tahun tidak dibicarakan secara khusus. Perbincangan tersebut dikemas dalam ‘Seminar Nasional Kedirgantaraan’ yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (19/12).

Sejumlah elemen dilibatkan TNI AU untuk membicarakan isu tersebut. Beberapa pihak yang hadir di antaranya praktisi dan ahli seperti Peneliti The National Air & Space Power Center of Indonesia (NASPCI); Anggota Komisi I DPR RI; Sekjen Kementerian Pertahanan RI, Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto dan sejumlah akademisi dari berbagai kampus dalam negeri.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menjelaskan kedirgantaraan merupakan aspek penting bagi setiap negara. Ia menyebut sektor yang membahas ruang udara itu harus dikembangkan sebagai salah satu keunggulan negara dalam menghadapi persaingan global.

Baca Juga: Cegah Pelanggaran Kedaulatan, TNI AU Gelar Operasi Patroli Udara di Perairan Aceh

“Kedirgantaraan merupakan salah satu aspek penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, yang harus diberdayakan seoptimal mungkin guna memberikan competitive advantage bagi negara tersebut di tengah kondisi persaingan global,” ucapnya.

Kendati memiliki potensi yang luas, Fadjar juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan menghadapi bahaya yang menghadang keamanan wilayah udara nasional. Ia pun menekankan visi kedirgantaraan perlu dibahas secara berkala oleh seluruh pemangku kepentingan.

“Dalam satu dekade terakhir, kita melihat bagaimana militer semakin tergantung pada mapping (pemetaan), unmanned system (teknologi nirawak), yang kemudian dipadukan dengan artificial intelligence (kecerdasan buatan),” tutur Fadjar.

Baca Juga: Panglima TNI Rotasi 183 Jabatan Strategis di TNI dari Pangdam Hingga Kapuspen

“Berbagai hal tersebut merupakan disruptive technology di bidang kedirgantaraan, yang diyakini sebagai game changer dalam pertempuran modern. Namun, juga merupakan tantangan teknologi yang harus kita kuasai agar tidak tertinggal,” sambungnya.

Fadjar pun berharap semua pihak yang terlibat dapat memahami tantangan tersebut sehingga visi kedirgantaraan dapat dirumuskan dan menjadi pedoman strategi dan kebijakan yang berkesinambungan.

“Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap kedirgantaraan, yang ditindaklanjuti dengan perencanaan yang tepat, akan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan suatu bangsa, termasuk dalam menjaga kedaulatan negara,” tutur Fadjar. (un)

BERITA TERBARU

INFRAME

Pembukaan Latihan Puncak Kecabangan TNI AD 2024

Batalyon Infanteri (Yonif) 411/Pandawa/6/2 Kostrad dipercaya oleh pimpinan TNI Angkatan Darat untuk melaksanakan latihan Antar Kecabangan (Ancab) Batalyon Tim Pertempuran (YTP) 411/Pandawa/6/2 Kostrad tahun 2024.

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER