Jumat, 10 Mei 2024

Eskalasi Konflik Bersenjata, Pemerintah Indonesia Siapkan Dua Tahap Evakuasi WNI dari Sudan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pemerintah Indonesia dilaporkan telah menyiapkan skema evakuasi ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan. Evakuasi tersebut akan terbagi dalam dua tahap lantaran adanya pembatasan bahan bakar untuk bus.

“Rencana awal seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap,” jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dikutip dari siaran persnya dalam Channel YouTube MoFA Indonesia, Senin (24/4).

Retno mengakui jika proses evakuasi di Sudan tidaklah mudah. Kendati demikian, ia menegaskan jika pemerintah Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi warga negaranya yang berada di negeri tersebut.

Baca Juga: Tiba-tiba KRI Bima Suci Dikunjungi Angkatan Laut Sri Lanka, Ada Apa?

“Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama. Evakuasi di Sudan ini juga sangat tidak mudah. Evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung,” tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan jika dalam evakuasi tahap pertama yang dilakukan pada Minggu (23/4) pagi dan dipimpin oleh Dubes RI di Khartoum, pemerintah Indonesia berhasil membawa 538 WNI menuju kota Port, Sudan.

Mereka diangkut dengan menggunakan 8 bus dan 1 minibus KBRI dengan rute perjalanan darat dari Khartoum menuju Port, Sudan yang ditempuh selama 15 jam.

Menlu, Retno Marsudi
Menlu RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers terkait evakuasi WNI dari Sudan. (Dok. YouTube MoFA Indonesia)

“Alhamdullilah, pada pukul 01.00 dini hari WS atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di kota Port Sudan yang terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita,” tambah Retno.

Sebagian besar dari mereka merupakan mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarganya.

Adapun evakuasi tahap kedua rencananya akan dilakukan terhadap 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan.

Baca Juga: Kisah Prajurit Koramil 04/Rupat Tak Rayakan Lebaran Karena Sibuk Padamkan Kebakaran Hutan

Pada kesempatan yang sama, Menlu mengimbau agar WNI yang belum melaporkan keberadaan mereka di Sudan untuk segera melaporkan diri agar segera dapat dievakuasi.

“Mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua,” jelas Retno.

Untuk diketahui, Sudan tengah dilanda instabilitas keamanan lantaran konflik bersenjata yang terjadi di antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang telah berlangsung di Khartoum sejak Sabtu (15/4) lalu.

Perebutan kekuasaan antara SAF dan RSF telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya serta menyebabkan terjadinya pengeboman besar-besaran di ibu kota Sudan. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER