Jakarta, IDM – Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakil KSAD) Mayjen TNI Tandyo Budi Revita mengatakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan representasi dari Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“TMMD merupakan representasi dari Sishankamrata. Diturunkan menjadi satu kalimat yang mudah dicerna oleh masyarakat, yaitu TNI Bersama Rakyat Menyatu Dengan Alam Untuk NKRI. Jadi semua kegiatan harus memperhatikan kelestarian alam,” kata Wakil KSAD saat menutup TMMD ke-119 di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga: Kabakamla Sebut Penanganan Masalah LCS Tidak Melulu Soal Militeristik
Lebih lanjut ia mengungkap bahwa salah satu sasaran TMMD yaitu sasaran fisik, sejatinya merupakan program masukan dari Pemerintah Daerah (Pemda/Pemkab), yang meliputi pembukaan/pembangunan jalan, rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan MCK, hingga penyediaan air bersih dan perkebunan.
“Selain itu, kearifan lokal menjadi keharusan untuk tetap dipelihara, khususnya pada program TMMD yang menyasar pada sasaran non fisik. Adapun contoh sasaran non fisik TMMD meliputi penyuluhan Wawasan Kebangsaan (Wasbang), penyuluhan narkoba, hukum, hingga pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” kata Wakil KSAD.
Baca Juga: Kapendam Cendrawasih: Kehadiran TNI di Agandugume, Papua Bukan untuk Operasi Militer
Hari ini, Rabu, (20/3/2024) pelaksanaan TMMD ke-119 secara resmi ditutup serentak di 50 Kodim wilayah Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. Kegiatan yang merupakan keterpaduan antara TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat ini diselenggarakan sebagai upaya terobosan percepatan pembangunan di wilayah pedesaan, sekaligus upaya peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. (rr)
