Jakarta, IDM – Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengungkap, Ukraina telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari delapan desa dalam serangan balasan yang dilakukan selama dua minggu terakhir. Ia pun menegaskan, gelombang perlawanan berskala besar dari pasukan Ukraina akan terjadi dalam waktu dekat.
Kendati keadaan di medan tempur tidak mudah, tetapi pasukan Ukraina tengah mempersiapkan serangan balasan terbesar yang belum pernah terjadi. “Perlawanan terbesar belum datang. Musuh tidak akan dengan mudah menyerahkan posisi mereka, dan kita harus mempersiapkan diri untuk pertempuran yang sulit. Faktanya, itulah yang terjadi sekarang,” ungkap Maliar seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (21/6).
Baca Juga: Beberapa Negara Eropa Jajaki Pembelian Mistral Dari Prancis
Sebelumnya, beberapa pejabat pertahanan Rusia menilai serangan balasan Ukraina merupakan sebuah kegagalan. Rusia mengklaim, pasukannya terus mempertahankan garis terdepan pertahanan di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Sementara, Institute for the Study of War (ISW) beberapa waktu lalu menilai perlawanan yang dilakukan Ukraina memang tergolong sedikit bahkan sempat terhenti. Menurut think tank yang berbasis di Washington DC itu, Ukraina mungkin masih mengevaluasi taktik yang tepat untuk serangan balasan dengan skala besar di masa yang akan datang.
Baca Juga: Cina Diduga Akan Bentuk Fasilitas Militer di Kuba
“ISW sebelumnya telah mencatat bahwa Ukraina belum mengerahkan sebagian besar pasukannya untuk operasi kontra-ofensif dan belum meluncurkan serangan utamanya,” kata ISW.
“Jeda operasi tempur merupakan hal umum dalam upaya ofensif skala besar, dan jeda ini tidak menandakan akhir dari serangan balasan Ukraina,” imbuhnya. (bp)