Sabtu, 4 Mei 2024

Ukraina Akui Kekurangan Rudal Anti-Pesawat

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengakui bahwa pihaknya mengalami kekurangan rudal anti-pesawat usai konflik berlangsung selama hampir dua tahun.

Dilansir dari Reuters, Rabu (10/1), Ihnat mengatakan kepada televisi nasional bahwa Ukraina telah menggunakan “cadangan rudal yang cukup besar” untuk mempertahankan diri terhadap serangan Rusia. “Jelas bahwa ada defisit rudal anti-pesawat,” katanya.

Baca Juga: WHO Batalkan Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza bagian Utara

Hal itu terjadi karena Rusia meningkatkan serangan rudal dan drone ke Ukraina dalam beberapa minggu terakhir. Ratusan rudal dan drone dilaporkan telah diluncurkan ke kota-kota Ukraina termasuk Ibu Kota Kyiv dan Kharkiv. Namun, bantuan yang dibutuhkan Ukraina dari sekutu Barat tertunda.

Ihnat pun berharap penundaan bantuan militer dari sekutu Barat akan segera teratasi karena Ukraina bergantung pada pasokan itu, termasuk rudal anti-pesawat.

Baca Juga: Badan Intelijen Cina Klaim Ungkap Kasus Spionase yang Melibatkan Inggris

“Kami memiliki semakin banyak peralatan Barat saat ini dan, oleh karena itu, peralatan tersebut memerlukan pemeliharaan, perbaikan, pembaruan, pengisian ulang, dan amunisi yang sesuai,” katanya.

Dalam serangan terbaru minggu ini, Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 18 rudal jelajah yang ditembakkan, tingkat intersepsi yang lebih rendah dari biasanya. Otoritas Ukraina mengaitkan hal ini dengan banyaknya rudal balistik Rusia yang lebih sulit dicegat. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER