Minggu, 12 Mei 2024

TNI AD Pindahkan Tank Medium Harimau untuk Amankan IKN

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Sebanyak sembilan tank medium Harimau mulai ditempatkan oleh TNI Angkatan Darat sebagai bagian dari sistem pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tank Harimau akan ditempatkan di Batalyon Kavaleri 13 yang bermarkas di Tenggarong. Yonkav 13/Satya Lembuswana sendiri merupakan satuan bantuan tempur (satbanpur) di bawah Kodam VI/Mulawarman.

Tank Harimau belum lama ini diserahterimakan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat rapat pimpinan TNI-Polri pada 28 Februari 2024 lalu di Mabes TNI menandai langkah signifikan dalam upaya memperkuat pertahanan Indonesia.

Pengamat militer Tasha Imansyah menjelaskan jika tank Harimau Hitam yang baru saja diserahterimakan ke TNI AD merupakan salah satu medium tank terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dilengkapi dengan peralatan optikal PASEO dari Safran yang juga digunakan di MBT Abrams X, Harimau Hitam dapat mendeteksi target lebih baik daripada lawan-lawannya.

Baca Juga: Lanud I Gusti Ngurah Rai Bantu Evakuasi Medis Kru Kapal Perang Angkatan Laut Australia

Ditambah lagi perlindungan untuk kru juga salah satu yang terbaik di kelasnya. Desain hull yang sejak awal memang khusus untuk medium tank, memberikan perlindungan lebih dibandingkan Sabrah Light Tank milik Filipina yang menggunakan hull IFV ASCOD.

“Dengan spesifikasi yang mumpuni ini, diharapkan Pemerintah Indonesia, Kemhan, & TNI AD dapat menjadikan Medium Tank Harimau Hitam sebagai pengganti tank AMX-13 yang sudah uzur,” jelas Tasha.

“Selain itu pengadaan Harimau Hitam diharapkan dapat mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan TNI,” lanjutnya.

Baca Juga: Pengamat Sebut Penguatan TNI Diperlukan untuk Hadapi Konflik di LCS

Tank Harimau atau Kaplan (harimau dalam bahasa Turki) Medium Tank adalah tank ringan yang dikembangkan oleh FNSS, Turki dan Pindad yang berasal dari Indonesia. Modern Medium Weight Tank (MMWT) menjadi nama program pengembangan tank ini.

Dilansir dari MyLesat, MMWT dilengkapi meriam Cockerill CT-CV 105HP (Tekanan Tinggi) 105 mm yang diproduksi CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense), dengan laras yang dilengkapi evakuator lubang dan jaket termal. Turret dilengkapi autoloader dan dapat diputar 360 derajat baik secara elektronik maupun mekanis, dengan elevasi maksimum 42 hingga -10 derajat, dan dilengkapi Gyro Stabilizer dan Firing Control System.

Tank ini juga dilengkapi dengan sistem IFF, Hunter Killer System untuk pemilihan target, dan Auto Target Locking System untuk membantu penembak.

Armor lambung Harimau menggunakan armor modular. Tank ini dikategorikan dengan perlindungan STANAG 4569 level 4, yang berarti dapat menahan peluru AP 14,5×114mm pada jarak 200 meter dengan kecepatan 911 meter per detik.

Baca Juga: Babinsa Ciptakan Pakan Alami Jenis Serat Rumbia untuk Ternak dan Unggas

Bagian bawah menggunakan lambung V yang selama ini efektif mengurai hentakan energi dari ledakan ranjau seberat 10 kg di bawah rel dan di bawah bagian tengah.

Karena modularitasnya, lapis baja dapat ditingkatkan menjadi perlindungan level 5 (menahan 25 mm APDS-T pada jarak 500 meter dengan kecepatan 1.258 m/s) tanpa menambah volume tank, dengan busur depan yang mampu menahan peluru 30 mm.

Kemampuan bertahan Harimau semakin diperkuat dengan sistem perlindungan aktif PULAT modular yang dikembangkan bersama ASELSAN dan TUBITAK SAGE. Hal ini memastikan kemampuan pertahanan tank terhadap proyektil dari segala arah. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER