Jakarta, IDM – Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dukungan penuh atas usulan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk meningkatkan jumlah personel angkatan bersenjata lebih dari 30 persen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan tempur di tengah operasi militer yang terus berlanjut di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, (22/12), saat menggelar konferensi akhir tahun petinggi militer Rusia, Shoigu mengusulkan pada Putin untuk meningkatkan angkatan bersenjata menjadi 1,5 juta personel dari 1,15 juta. Menurutnya, peningkatan ini sangat diperlukan untuk menjamin keamanan militer Rusia dan memperbaiki kesalahan di medan perang melawan pasukan Ukraina.
“Ini diperlukan untuk menjamin penyelesaian masalah yang berkaitan dengan keamanan militer Rusia,” ujar Shoigu.
Shoigu juga mengusulkan untuk menaikkan rentang usia wajib militer untuk warga negara Rusia berusia 21-30 tahun. Sebelumnya, warga Rusia berusia antara 18-27 dapat dipanggil untuk wajib militer, meskipun Shoigu dan Putin telah berulang kali mengatakan bahwa personel wajib militer tidak dikirim untuk berperang di Ukraina.
Baca: AS Janji Tambah Bantuan Militer Ukraina Senilai $ 1,85 Miliar
Pada akhir konferensi, Putin pun menandatangani dekrit yang diusulkan tersebut. Dekrit ini akan memerintahkan penambahan secara berkala sekitar 137.000 pasukan bersenjata mulai 1 Januari hingga mencapai 1,5 juta pada pertengahan tahun 2023. Menurut Putin, tidak ada satupun halangan baik itu kebijakan maupun finansial untuk selalu meningkatkan kapabilitas militer Rusia.
“Kami tidak memiliki kendala pembiayaan dan negara serta pemerintah memberikan semua yang dibutuhkan Angkatan Bersenjata,” ujar Putin dilansir Tass. (bp)