Rabu, 1 Mei 2024

PT PAL Nyatakan Semua Fasilitas Siap untuk Produksi Kapal Selam

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Usai penandatanganan kerja sama terkait pembangunan kapal selam (kasel) bersama Naval Group, Prancis, PT PAL Indonesia menyatakan jika kesiapan fasilitas produksi kasel sudah siap.

Melalui rilis yang diterima IDM pada Sabtu (6/4), rencana pembangunan dua unit kapal selam ini nantinya akan dikerjakan di fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia yang melibatkan engineer Indonesia.

Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mampu membangun dan melakukan maintenance-repair-overhaul (MRO) kapal selam, proyek ini akan menjadi proyek pertahanan unggulan karena prosesnya dilakukan sepenuhnya di Indonesia.

Baca Juga: Sertijab KSAU, Marsekal Tonny Harjono Pegang Tongkat Komando Pimpinan TNI AU

Untuk mendukung penguasaan teknologi pertahanan, PT PAL Indonesia menerima tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.1,28 triliun. Sesuai PER-1-MBU-03 2021 Pasal 2 Ayat 2, bahwa peruntukan penambahan PMN digunakan untuk melaksanakan penugasan pemerintah kepada BUMN.

Dana ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas hanggar kapal selam dalam rangka penguasaan teknologi kapal selam secara whole local production (WLP).

Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2015, PT PAL Indonesia mendapatkan PMN senilai Rp1,5 triliun melalui APBN 2015 yang ditujukan untuk penyiapan peralatan, fasilitas pembangunan, dan pemeliharaan kapal selam.

Baca Juga: TNI AL Gencarkan Patroli Perairan Antisipasi Potensi Penyelundupan Jelang Lebaran

Pengembangan infrastruktur kapal selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PT PAL dari sebelumnya mampu melaksanakan joint section menjadi mampu melaksanakan whole local production.

Maka, selaras dengan tujuan tersebut pemenuhan fasilitas kapal selam pun diperlukan melalui dukungan PMN APBN TA 2021 untuk meningkatkan kemampuan dalam membangun kapal selam.

Adapun berbagai fasilitas tersebut di antaranya fasilitas subfactory workshop yang terdiri dari beberapa bengkel seperti glass reinforced plastic (GRP) shop untuk membuat material composite pada suatu bagian di kapal selam yang tidak menerima water pressure, blasting painting shop untuk melakukan proses blasting dan painting bagian-bagian kapal selam dan sejumlah workshop penunjang lainnya.

Kemudian, shiplift sebagai fasilitas docking dengan spesifikasi penggunaan teknologi modern yakni electrical motor memiliki kemampuan utama angkat-angkut baik dalam menaikkan maupun menurunkan kapal, di sisi lain fasilitas ini memiliki peran penting untuk menunjang operasional teknis produksi kapal selam.

Baca Juga: Lanud RSA Natuna Dukung Operasi Penerbangan Mudik Lebaran 2024, Ini Alutsista yang Dikerahkan

Selain itu, saat ini juga akan dibangun torpedo and electronic workshop yang berfungsi untuk melakukan proses pekerjaan yang terkait kelistrikan, elektronika, sistem komunikasi dan senjata kapal selam.

Sekretaris PT PAL Indonesia, Edi Rianto mengatakan bahwa salah satu aspek penting dalam mencapai kemampuan pembangunan dan penguasaan postur alutsista yang ideal, beberapa faktornya antara lain melalui peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh industrinya.

“Sehingga industri secara konkret dapat memberikan jawaban atas permintaan kebutuhan pemenuhan pertahanan kita”, kata Edi. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER