Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengirim 78 Howitzer Caesar ke Ukraina dan akan menambah pasokan amunisi demi memenuhi kebutuhan Ukraina untuk memukul mundur Rusia.
Dilansir dari AP, Rabu (27/3), pengiriman itu akan segera terwujud usai Prancis dan Denmark mencapai kesepakatan terkait pembelian howitzer self-propelled 155 mm Caesar untuk Ukraina. Prancis juga menargetkan untuk dapat mengirim 80.000 amunisi untuk senjata 155 mm ke Ukraina di tahun ini.
Baca Juga: Cina Kecam Tuduhan Inggris dan AS Terkait Spionase Siber
Selain itu, kata Lecornu, Prancis turut berpartisipasi dalam upaya mengidentifikasi ketersediaan stok mesiu dan amunisi yang dapat dibeli dari negara-negara di luar Uni Eropa, sebuah rencana yang diprakarsai oleh Republik Ceko untuk lebih mendukung Ukraina.
Berdasarkan inisiatif yang dijalani oleh 18 negara tersebut, mereka berupaya memperoleh 800.000 peluru artileri untuk Ukraina. Dimana gelombang pengiriman pertama rencananya akan dilakukan paling lambat bulan Juni mendatang.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tuntut Gencatan Senjata Israel-Hamas, Bagaimana Langkah Selanjutnya?
Lecornu menilai, negara-negara Uni Eropa harus mengurangi ketergantungan senjata pada Amerika Serikat (AS). Sehingga, inisiatif bersama dalam pembelian senjata selain dari AS perlu ditingkatkan.
“Kami tahu bahwa bagian dari agenda keamanan wilayah Eropa mulai sekarang harus menjadi tanggung jawab seluruh negara-negara Eropa. Itu adalah kebutuhan mutlak,” katanya. (bp)