Jakarta, IDM – Seluruh perwira KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dal Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N UNIFIL mengikuti psikoedukasi dari Dinas Psikologi TNI AL (Dipsial) di Surabaya, Kamis (6/10).
Para perwira mendapatkan pelajaran mengenai konsep fatigue (kelelahan mental), ancaman fatigue, dan dimensi psikologis kesehatan mental pra-operasi yang disampaikan oleh Letkol Laut (KH) R Luki Setianto dan Mayor Laut (KH) Ary Baktiar.
Materi yang disampaikan mencakup potensi penurunan kemampuan yang gejalanya dapat diidentifikasi secara fisik, perilaku, dan kognitif serta langkah-langkah meningkatkan perilaku adaptif. Prajurit satgas harus dapat melaksanakan tugas dengan zero accident dan memperhatikan mental hygiene seafarer.
Kegiatan psikoedukasi dibagi dalam tiga sesi. Pertama, seluruh prajurit mengisi kuesioner analisis dinamika aktivitas KRI sebagai bahan kajian fatigue dan kesehatan mental pra operasi. Sesi kedua, dilaksanakan ceramah psikologi, lalu dilanjutkan dengan diskusi.
Dalam sambutannya, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, menyampaikan penugasan di KRI identik dengan kondisi operasional yang Isolated, Confined, and Extreme (ICE).
“Kondisi tersebut menuntut seluruh prajurit satgas memiliki resiliensi tinggi terhadap berbagai tantangan penugasan dengan durasi yang cukup lama serta memiliki komitmen kuat mencapai keberhasilan tugas secara optimal,” kata John dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Jumat (7/10).
Dia melanjutkan, keberhasilan tugas operasi tidak lepas dari kondisi mental psikologi prajurit yang harus mampu mentransformasikan ancaman menjadi tantangan.
“Hal ini mendorong pentingnya kajian fatigue dan kesehatan mental prajurit sebelum bertugas sebagai duta bangsa dalam mengemban mandat sebagai pasukan pemelihara perdamaian di bawah bendera PBB,” ujar John. (at)
