Jakarta, IDM – Pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia sebagai pesawat interim TNI AU mempunyai masa pakai hingga 15 tahun. Selain itu, pesawat pabrikan Dassault ini juga dapat membiasakan para penerbang TNI AU dengan teknologi buatan Prancis, mengingat pesawat tempur Rafale yang telah dipesan Indonesia juga merupakan hasil pabrikan yang sama.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada saat serahterima pesawat Super Hercules C-130J kedua kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (6/7).
Baca Juga: Pesawat Tempur Rafale Pesanan Prabowo Bakal Ditempatkan di Pekanbaru
“Jadi mirage 2000-5 ini masih punya usia pakai ya kira-kira 15 tahun lagi, karena baru dipake kurang lebih 30% flying hours,” ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, masa tunggu kedatangan Rafale yang memakan waktu 36 bulan lagi, membuatnya mencari pesawat tempur yang bisa segera digunakan.
Baca Juga: TNI AU dan RAAF Gelar Final Planning Conference Jelang Latma Elang Ausindo 2023
“Nah itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter interim yang bisa segera kita gunakan. Tentunya pesawat Mirage 2000- 5 memang tidak sama kecanggihan dan modernnya dengan Rafale. Rafale ini kan teknologi terakhir,” lanjutnya.
“Saya dikasih penjelasan karena memang banyak sistemnya (Mirage) itu sebetulnya menuju ke tingkat Rafale. Jadi kita pake Mirage, selain untuk kekuatan deterrent juga untuk interim,” lanjutnya. (nhn)