Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) berencana untuk membentuk unit komando operasi drone yang komprehensif pada bulan Juli 2023. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan pertahanan sekaligus memantau negara tetangganya Korea Utara (Korut) menggunakan stealth drone berteknologi canggih.
Dilansir dari Korea Times, Rabu (26/4), Kementrian Pertahanan Korsel bersama pihak militer telah memetakan rencananya termasuk ukuran unit, struktur komando serta pangkalan komando operasi drone yang akan digunakan. Salah satu kandidat lokasi pangkalan tersebut adalah Kota Pocheon yang berada di wilayah timur laut Provinsi Gyeonggi. Kota ini dipilih karena letaknya tepat di sebelah selatan Cheorwon dan Hwacheon, dua kabupaten yang berbatasan dengan Korut, dan memiliki fasilitas militer yang pernah digunakan oleh Korps VI Angkatan Darat. Meskipun sudah tidak digunakan, sebagian besar fasilitas termasuk bunker bawah tanah masih dapat digunakan dengan sedikit perbaikan.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan, Australia Tambah Rudal Jarak Jauh
Demi memaksimalkan potensi Komando Operasi Drone, Korsel telah belajar dari negara-negara mitranya yang juga mengoperasikan unit tersebut. Beberapa otoritas militer pun telah mengunjungi Turki untuk melihat secara langsung kecanggihan Bayraktar TB2.
“Kami sedang mengembangkan konsep dan strategi operasional dengan menganalisis kasus operasi di berbagai negara,” ujar Kepala Staf Gabungan Korsel.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan, Rumania Akuisisi Drone TB2 Senilai $321
Infiltrasi drone Korut pada bulan Desember tahun lalu mengungkap kurangnya kesiapan militer Korsel. Sejak saat itu, Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan pentingnya memperkuat pertahanan drone termasuk menambah persenjataan.
“Kami memiliki rencana untuk membuat unit stealth drone militer yang bertugas memantau fasilitas militer utama di Korut. Kami akan memajukan pembentukan unit drone sesegera mungkin karena insiden kemarin,” ujar Yoon. (bp)