Jakarta, IDM – Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsdya TNI M. Tonny Harjono meninjau pelaksanaan latihan Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR) 2023 yang digelar di Pekanbaru, Kamis (22/6).
Saat meninjau latihan ini, Panglima Koopsudnas juga berkesempatan menerima paparan singkat perihal Joint Exercise Military To Military Connection (M2MC) Direct Action Ground Reconnaisance (DAGR) 2023 yang disampaikan oleh Komandan Detasemen 902/AKSUS Mayor Pasukan Novieary Jacky. Setelahnya, Tonny beserta rombongan melihat secara langsung pelaksanaan Full Mission Profile (FMP).
Baca Juga: Ini Persiapan Prajurit Marinir Jelang Pacific Amphibious Leaders Symposium 2023
Indonesia dan Amerika Serikat diketahui mengerahkan pasukan khususnya dalam latihan kali ini. TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengerahkan unsur Satuan Bravo (Satbravo) 90 Kopasgat. Adapun militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan unsur US PAT SOFLE (Special Operations Forces Liaison Element).
Direct Action Ground Reconnaissance pada dasarnya merupakan latihan bersama (latma) yang digelar untuk menjalin kerja sama dan hubungan baik di antara pasukan khusus kedua negara. Selaras dengan tujuan tersebut, masing-masing personel dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalitas mereka dalam menjalankan sebuah misi atau operasi.
Baca Juga: Akademi Militer Terima Bakti Almamater dari Puspomad
“Latihan ini bertujuan untuk menambah wawasan prajurit mengenai budaya militer antarkedua satuan khusus. Selain itu, latma ini juga dapat meningkatkan kerja sama dan profesionalitas dari kedua pasukan khusus,” tulis Penerangan Koopsudnas dalam keterangan resminya yang diterima redaksi IDM.
Pada latihan ini, Satbrabo 90 Kopasgat bersama US PAT SOFLE menampilkan operasi khusus dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Momen ini sekaligus menjadi manifetasi eksistensi TNI Angkatan Udara (TNI AU), khususnya Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dalam menghadapi setiap ancaman militer dan nirmiliter yang bersifat multidimensional di era saat ini. (yas)