Jumat, 3 Mei 2024

Korps Peralatan Lahirkan Inovasi Berdaya Guna

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Peralatan Angkatan Darat adalah salah satu kecabangan dan sebagai salah satu fungsi teknis militer umum TNI Angkatan Darat. Satuan yang dikenal dengan naman Korps Peralatan Angkatan Darat ini merupakan Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) di tingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dilansir dari laman tni-ad.mil.id salah satu fungsi Puspalad adalah pembinaan pendidikan dan latihan. Melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pendidikan dan latihan dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit peralatan TNI Angkatan Darat.

Para prajurit di sini digembleng dengan ketekunan dan keseriusan agar memiliki inovasi dan kreativitas untuk terus mengembangkan keilmuan dan keahlian yang nantinya bermanfaat bagi kemajuan TNI Angkatan Darat. Mereka mendapatkan pendidikan di Pusat Pendidikan Peralatan Kodiklatad (Pusdikpal). Siswa Pusdikpal dituntut untuk aktif, inovatif, dan kreatif. Selain itu, mereka juga perlu untuk memiliki wawasan luas, berpikir kritis, dan solutif sehinga dapat menghasilkan inovasi yang dapat dimanfaatkan bagi TNI AD maupun masyarakat luas.

Baca Juga: Thales Ungkap Indonesia Beli 13 Radar GM 400 Alpha, Apa Kelebihannya?

Inovasi-inovasi yang lahir dari Korps Peralatan ini bisa dilihat saat pandemi Covid-19 kemarin. Melalui satuan Bengpuspal Puspalad sebagai satuan di bawah naungan Pusat Peralatan TNI AD memodifikasi kendaraan yang biasanya dioperasikan sebagai sarana angkut personel maupun materiil untuk difungsikan sebagai media penyemprotan cairan disinfektan dengan cakupan sebaran penyemprotan yang lebih luas.

Bengpuspal Puspalad
Teknisi Puspalad. (Dok IDM)

Selain itu, untuk mengurangi risiko kecelakaan saat latihan, Korps Peralatan juga membuat alat pembuka dan perangkai munisi kaliber 12,7 mm. Dilansir dari buku Catatan Kabengpuspal Puspalad yang saat itu masih dijabat oleh Kolonel Cpl Octovianus Oskar, kelebihan alat ini di antaranya mampu dibawa ke mana saja karena bobot serta dimensinya tidak terlalu berat dan besar, mampu membuka munisi dalam rangkaian dengan cepat dan mudah sehingga efektif dan efisien, material yang tahan panas serta gesekan, tidak mudah patah, dan tahan karat. Juga untuk perawatannya tidak rumit dan suku cadangnya mudah dibuat.

Sejarah Korps Peralatan

Sejarah lahirnya Korps Peralatan dimulai dengan terbentuknya TNI Angkatan Darat sejak perang kemerdekaan. Pada tanggal 2 Juni 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden Republik Indonesia yang mengesahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Seiring dengan peleburan dengan kesatuan yang berasal dari kelaskaran dalam tubuh TNI, maka badan–badan yang semula merupakan sumber Perbekalan Persenjataan dibentuk menjadi Inspektorat Persenjataan yang dikepalai oleh Letkol Soeryo Soerarso yang berkedudukan di Markas Besar Keamanan Darat (MBKD) dengan tugas merawat persenjataan Divisi I s.d VII.

Baca Juga: SM-3, Senapan Mesin Buatan Pindad yang Bisa Tembakan 100 Munisi Beruntun

Pada masa-masa awal kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami banyak pergolakan dan pemberontakan, di antaranya pemberontakan Andi Azis, peristiwa RMS, pemberontakan Ibnu Hajar, pemberontakan DI/TII Daud Beureuh dan lain-lain. Dalam situasi yang kritis ini maka pada tanggal 9 dan 10 Juli 1956 bertempat di Tugu (Puncak) diadakan konferensi intern Palad yang dipimpin langsung oleh Direktur Palad Mayor M. Rifai untuk beradu pendapat tentang permasalahan yang timbul pada saat itu.

Konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan yang dinamakan “Janji Perwira Palad” sebagai ikrar para perwira Peralatan Angkatan Darat dalam menjalankan tugas di masa mendatang dan seterusnya janji Peralatan Angkatan Darat tersebut terpampang sebagai lambang pada tiap-tiap markas Palad di seluruh Indonesia yang merupakan pegangan hidup Peralatan Angkatan Darat. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER