Jakarta, IDM – Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) memerintahkan penghentian penerbangan menyusul dua kecelakaan fatal saat latihan yang menewaskan 12 tentara. Para pilot dilarang untuk menerbangkan pesawat hingga mereka menyelesaikan latihan tambahan.
Dilansir dari BBC, Sabtu (29/4), Kepala Staf Angkatan Darat James McConville mengumumkan bahwa penangguhan ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para pilot dan mencegah kecelakaan serupa kembali terjadi.
Baca Juga: Cina Sepakat Pererat Kerja Sama Militer dengan Pakistan
“Kehilangan merekalah yang membuat semakin penting bagi kami untuk meninjau prosedur keselamatan dan protokol pelatihan kami, dan memastikan kami berlatih dan beroperasi pada tingkat keselamatan dan kemahiran tertinggi.”
Perintah ini diumumkan setelah dua helikopter Apache AH-64 yang sedang latihan bertabrakan di sekitar Fort Wainwright, Alaska, tempat helikopter bermarkas sebagai bagian dari Resimen Penerbangan ke-25, Kamis (27/4). Dua tentara tewas di tempat kejadian dan satu orang meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Tabrakan tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah sembilan tentara tewas ketika dua helikopter HH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat bertabrakan di dekat Fort Campbell, Kentucky. Helikopter yang dirancang untuk evakuasi medis itu sedang melakukan misi latihan rutin dan jatuh sekitar pukul 22.00 waktu setempat di lapangan terbuka, seberang pemukiman penduduk.
Baca Juga: Hadapi Korut, AS dan Korsel Sepakat Bentuk Badan Konsultatif Nuklir
Menurut McConville, para personel Angkatan Darat diwajibkan menyelesaikan pelatihan tambahan selama 24 jam pada minggu pertama bulan Mei. Sementara, unit Garda Nasional dan Cadangan akan diberi waktu hingga akhir bulan.
“Angkatan Darat akan fokus pada protokol keselamatan dan pelatihan untuk memastikan pilot dan kru kami memiliki pengetahuan, pelatihan dan kesadaran untuk menyelesaikan misi yang ditugaskan dengan aman,” jelasnya. (bp)
