Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna memastikan para Komandan Satuan jajaran TNI AD telah merespons cepat dua kebijakan yang dikeluarkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yaitu mendukung program pemerintah mengatasi stunting dan menciptakan lahan kosong menjadi lahan produktif.
“TNI AD sudah merencanakan dan menyiapkan lahan-lahan kosong baik milik TNI AD maupun milik pemerintah daerah atau masyarakat untuk ditanami jagung maupun padi untuk ketahanan pangan sementara untuk stunting langkah-langkah telah diambil melalui pendampingan kepada masyarakat yang berpotensi risiko stunting dalam upaya pemenuhan gizi serta melakukan pengecekan kondisi anak-anak stunting dan bantuan pemerintah yang sudah disalurkan,” kata Tatang.
Ia membeberkan untuk pengelolaan lahan kosong yang telah dilakukan diantaranya pengolahan lahan kosong milik masyarakat oleh Kostrad seluas 37 hektar di Dusun Sadariwan, Desa Kedungjaya Kecamatan Cibuaya, Karawang, Jawa Barat dan launching pembukaan lahan ketahanan pangan seluas 200 hektar dari 1.295 hektar yang disiapkan di wilayah Kodam II/Sriwijaya.
Sementara itu untuk stunting yaitu menginstruksikan kepada para Pangdam, Danrem, Dandim, Danramil hingga Babinsa untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting sesuai dengan tingkat wilayah yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka.
“Satuan jajaran TNI AD di Kalimantan Tengah melakukan pendampingan dan mendata keluarga berpotensi risiko stunting berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada di wilayah, juga menyiapkan fasilitas air bersih dan MCK yang layak guna menekan potensi risiko stunting dengan memberikan bantuan sembako, obat-obatan dan vitamin kepada anak-anak balita penderita stunting,” jelas Tatang.
“Apa yang telah diperintahkan oleh KSAD, telah direspons cepat oleh para Komandan Satuan jajaran TNI AD, berpedoman pada Tujuh Perintah Harian Kasad khususnya poin kelima yaitu TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat dan menjadi solusi,” tambah Tatang. (rr)
