Selasa, 30 April 2024

Utusan Inggris Bertemu dengan Pemimpin Taliban di Kabul

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kementerian luar negeri Taliban mengklaim, pertemuan itu juga “berfokus pada diskusi terperinci tentang upaya menghidupkan kembali hubungan diplomatik antara kedua negara.” Pernyataan ini menegaskan bahwa Taliban ingin “memulai babak baru hubungan konstruktif” dengan Inggris.

Sejumlah pemimpin Taliban menggelar pertemuan dengan Simon Gass, utusan khusus Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk Afghanistan.

Seperti dinukil dari The National Interest, Rabu (6/10/2021), Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, Gass yang didampingi Kuasa Usaha untuk Misi Inggris ke Afghanistan di Doha, Qatar, Martin Longden, bertemu dengan Abdul Salam Hanafi, wakil perdana menteri kedua pemerintahan baru dan Abdul Ghani Baradar, wakil perdana menteri sekaligus mantan pemimpin negosiasi antara Taliban dan Amerika Serikat di Doha.

Isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah krisis kemanusiaan Afghanistan yang ditengarai tak terelakkan pasca-penarikan seluruh pasukan asing penjaga perdamaian. Sebelum Taliban merebut Kabul pada Agustus 2021, negara itu sebagian besar bergantung pada bantuan asing yang diberikan oleh Amerika Serikat dan donor Barat lainnya—bantuan yang dengan cepat mengering setelah pembentukan pemerintahan baru Taliban, karena khawatir bahwa dolar bantuan dapat tersedot untuk mendanai kelompok.

Selain itu, meskipun Taliban menyita sebagian dari keuangan pemerintah sebelumnya selama pengambilalihan kekuasaan, sebagian besar meninggalkan negara itu sebelum kedatangan mereka. Sehingga Taliban juga harus menanggung utang pemerintah sebelumnya. Akibatnya, pemerintah baru mengalami kesulitan dalam membayar impor pangan dan listrik, dengan konsekuensi negatif yang berpotensi signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Topik pembicaraan lainnya termasuk terorisme, yang telah dijanjikan oleh pemerintah Taliban untuk ditindak untuk mencegah wilayah negara digunakan sebagai launchpad untuk serangan asing perlakuan terhadap perempuan dan agama minoritas dan memastikan perjalanan yang aman ke luar negeri bagi siapa pun yang ingin pergi.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri, “Pemerintah terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin pergi, dan berkomitmen untuk mendukung rakyat Afghanistan.”

Kementerian luar negeri Taliban mengklaim bahwa pertemuan itu juga “berfokus pada diskusi terperinci tentang menghidupkan kembali hubungan diplomatik antara kedua negara,” menggarisbawahi bahwa kelompok itu ingin “memulai babak baru hubungan konstruktif” dengan Inggris. (ISSA)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER