Jakarta, IDM – Lembaga 38 North, sebuah think tank asal Amerika Serikat (AS), merilis hasil penelitiannya yang mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) semakin meningkatkan pengawasan digital terhadap warganya di berbagai aspek.
Melansir laman resmi 38north.org, Rabu (17/4), Korut telah memasang kamera pengintai di sekolah dan perkantoran serta mengumpulkan sidik jari, foto, dan informasi biometrik lainnya dari warganya. Tujuannya untuk memantau pergerakan warganya dengan lebih ketat. Mayoritas perangkat itu diduga dibeli dari Cina.
Baca Juga: Berupaya Tambah Pasukan, Ukraina Sahkan Aturan Wajib Militer Baru
“Korut sedang membangun kemampuan pengawasan yang menjangkau berbagai aspek kehidupan publik dan pribadi. Meskipun belum memiliki kapasitas untuk sepenuhnya memanfaatkan seluruh data yang dapat dikumpulkan, Korut kini bergerak menuju pengawasan yang lebih luas terhadap warganya,” tulis lembaga tersebut.
Dampaknya, warga Korut semakin terkekang karena ruang untuk mengakses dunia luar hingga mengkritik pemerintah secara diam-diam semakin sempit. Hasil penelitian itu pun sejalan dengan pandangan umum bahwa Presiden Korut Kim Jong Un berupaya meningkatkan loyalitas warganya.
Baca Juga: Armenia Sebut Azerbaijan Telah Melakukan Pembersihan Etnis di Nagorno-Karabakh
“Pengawasan yang lebih luas tidak hanya dilakukan pada warga negara, namun juga pada aparat keamanan itu sendiri, sebagai sebuah upaya nyata untuk mempersulit penerimaan suap.”
Dalam melakukan penelitiannya, 38 North juga mengatakan telah mewawancarai 40 warga Korut yang melarikan diri, tentang pengawasan yang dialami ketika masih tinggal di Korut. Mereka pun melakukan komunikasi terenkripsi dengan 100 penduduk Korut pada tahun lalu. (bp)
