Dalam banyak peperangan modern serangan diawali dengan meluncurkan rudal-rudal jarak jauh. Rudal atau peluru kendali dengan sasaran darat ditujukan untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas militer yang vital, misalnya stasiun radar, pangkalan udara, fasilitas komunikasi, pembangkit listrik, depo bahan bakar, dan lain-lain.
Korea Utara (Korut) mengatakan telah melakukan uji coba perdana rudal jelajah generasi baru sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kemampuan militer. Rudal bernama Pulhwasal-3-31 itu disebut strategis, yang biasanya mengacu mengacu pada senjata berkemampuan nuklir.
Turki meluncurkan rudal jelajah berukuran mini 'Kemankes' yang diperlihatkan untuk pertama kali saat pameran TeknoFest 2023 di Istanbul pada 27 April – 1 Mei. Rudal yang dikembangkan oleh Baykar Technologies ini mampu dapat membidik sasaran menggunakan sistem panduan optik dengan fitur kecerdasan buatan dalam memproses gambar.
Iran mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan rudal jelajah yang mampu menjangkau target hingga sejauh 1.650 kilometer. Rudal yang diberi nama Paveh ini disebut sebagai yang tercanggih dan menjadi langkah Iran untuk upaya defensif maupun pencegahan.
Rusia telah melakukan serangan baru terhadap infrastruktur energi di beberapa titik di Ukraina pada Jumat (10/2). Serangan rudal ini sebabkan pemadaman listrik dan semakin mendorong Ukraina untuk mendapatkam bantuan tambahan dari negara sekutu.
Sebagai bentuk komitmen AS dalam mendukung Ukraina, Pentagon berencana mengirim bantuan tambahan berupa sistem pertahanan udara Patriot (Phased Array Tracking to Intercept of Target). Rudal Patriot diklaim sebagai perisai canggih yang mampu menghadang ancaman seperti pesawat jet, rudal jelajah dan rudal balistik. Rudal ini telah digunakan di berbagai wilayah seperti Eropa dan Timur Tengah untuk membantu melindungi sekutu dari serangan lawan.